SuaraBanten.id - Pesta minuman keras (miras) oplosan berujung maut yang diduga dilakukan lima warga Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, menuai fakta baru.
Tempat kejadian perkara (TKP) di Ruko Cluster Florence, Citra Raya, Tangerang, di mana kelima warga itu tewas, diketahui memang kerap dijadikan lapak orang untuk mabuk-mabukan.
Hal ini diungkapkan pemilik tambal ban dan bengkel motor tepat di tiga ruko deretan TKP.
Seorang wanita pemilik ruko tersebut yang enggan menyebutkan identitasnya, menjelaskan TKP yang dijadikan kelima orang menenggak miras oplosan tersebut merupakan ruko kosong.
Ia menyebut ruko kosong itu memang kerap dijadikan lahan bagi gerombolan pemabuk.
"Iya memang sudah sering banget di sini ruko kosong dijadikan tongkrongan. Mereka bergerombolan nongkrong di malam hari, mengarah ke situ (pesta miras)," ujarnya ditemui Suara.com di lokasi, Selasa (25/08/2020).
Namun demikian, ia mengaku tidak melihat langsung kejadian tewasnya lima warga tersebut.
Akan tetapi, menurutnya, pihak kepolisian setempat sempat menggali informasi melalui kamera pengawas (CCTV) miliknya.
"Di CCTV saya saat dicek sama polisi itu tidak keliatan karena mereka nongkrongnya jaraknya tiga ruko dari tempat saya ini," paparnya.
Baca Juga: Oknum Polisi Diduga Lakukan Pungli ke Keluarga Napi Hingga Meninggal Dunia
Senada, Koh Sunwi, pemilik Kedai Ramen menyatakan, sudah dua kali rombongan pemuda dan pemudi tersebut menjadikan ruko kosong sebagai lahan tongkrongan.
Dia menyebut para muda-mudi itu selalu berada di ruko kosong di atas jam 10 malam.
"Kalau saya perhatikan mereka yang nongkrong begitu (miras) sudah dua kali. Sekitar tanggal 20-an Agustus, sebelum kejadian tersebut. Tapi mereka di atas jam 10 malam, saya sudah tutup kedai," ungkap Koh Sunwi.
Dilanjutkannya, ruko yang dijadikan lahan untuk pesta miras oplosan sudah lama kosong.
"Setahun lalu lebih parah mereka nongkrong dari sore, membawa gitar gonjrang-gonjreng. Saya sering lapor pihak keamanan (sekuriti), lalu diusir, balik-balik lagi," tuturnya.
"Kondisi itu terjadi cukup sering sampai waktu mereka tidak ada lagi, kemudian sekarang muncul dikabarkan tewas. Saya nggak melihat langsung kejadiannya sih, jadi tidak begitu tahu tewasnya," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Viral! Sudah SMP Siswa Ini Nyerah pada Soal Perkalian Dasar, Indikasi Kualitas Belajar Anjlok?
-
Bank Mandiri Akselerasi Program 3 Juta Rumah Melalui Sosialisasi KPP di Tangerang
-
BRI Pastikan Pembiayaan UMKM Aman dan Akuntabel Lewat KUR
-
Sungai Cikalumpang Ngamuk, Ribuan Warga Serang Terkepung Banjir!
-
Polemik Mereda, PCNU Serang Minta Tertibkan THM Ilegal hingga Siap Dampingi Pekerja