SuaraBanten.id - Aktivis perempuan dan pejuang anti perdagangan manusia, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengaku mendukung tindakan Bareskrim Polri yang telah mengungkap kasus prostitusi di Karaoke Eksekutif Venesia BSD, Serpong Sub District, Kawasan BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (19/8/2020) malam.
Setidaknya terdapat 47 perempuan yang dicokok polisi saat menggerebek tempat esek-esek di lokasihiburan malam itu.
Wanita yang akrab disapa Sara itu mengatakan, tidak ada tempat bagi para palaku kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Tidak ada toleransi pada praktik perdagangan orang, titik!," kata Sara melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/8/2020).
Pendiri Parinama Astha (ParTha) yang bergerak memperjuangkan kepentingan ibu dan anak itu meminta polisi dapat mengusut kasus tersebut secara total. Bukan hanya menjaring wanita yang bekerja, tetapi juga para laki-laki yang menjadi pelanggan serta pihak lain yang ikut andil dalam tindak pidana.
"Cari siapa-siapa saja tokoh kunci dalam perdagangan manusia itu, yang dikenal dengan sebutan germo atau mucikari. Jika ada, tangkap segera!" kata keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersebut.
Di samping itu, wanita yang maju sebagai calon wakil wali kota di Pilkada Tangerang Selatan tersebut mengaku memiliki solusi untuk menyelesaikan penyakit sosial semacam itu. Yakni dengan melakukan pemberdayaan perempuan dan ekonomi.
Selain itu juga mesti ada peningkatan ketahanan keluarga sehingga perempuan bisa menjadi sosok cerdas, tangguh dan mandiri.
Uang Booking
Baca Juga: Nekat Operasi Saat PSBB, Karaoke Venesia di BSD Tangsel Digerebek Polisi
Dalam penggerebekan itu, Bareskrim Polri menyita uang Rp 730 juta yang diduga hasil dari praktik prostitusi yang libatkan wanita pemandu karaoke tersebut.
“Kami sita kuitansi, voucher ladies, uang tunai Rp 730 juta sebagai booking ladies dari 1 Agustus 2020, 12 kotak alat kontrasepsi, satu bundel form penerimaan ladies, komputer, printer, hingga kimono,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Ferdy Sambo seperti dilansir Bantenhits.com-jaringan Suara.com pada Kamis (20/8/2020).
Ferdy juga mengemukakan, penggerebekan dilakukan karena pihaknya menduga telah terjadi tindak pidana dengan modus eksploitasi seksual di masa pandemi Covid-19.
Dalam penggerebekan tersebut petugas, menemukan 47 wanita yang bekerja sebagai pemandu lagu dan siap memberikan layanan esek-esek.
Dia mengatakan, 47 wanita yang disediakan di Venesia BSD berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Timur.
Selain itu, dia juga mengemukakan, tempat karaoke tersebut sudah beroperasi sejak Juni 2020 silam.
Tag
Berita Terkait
-
Gerindra Buka Suara Soal Putusan MKD: Rahayu Saraswati Segera Diproses
-
Plot Twist Senayan, Alasan MKD Putuskan Keponakan Prabowo Tetap Jadi Anggota DPR
-
Terpopuler: Jam Tangan hingga Cara Healing Unik Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa
-
Viral Wanita Diduga Pemandu Karaoke Berpakaian Minim Gelar Maulid Nabi, Dipimpin Seorang Ustaz
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pekerjakan 583 TKA Ilegal, Kemnaker Denda Perusahaan Banten Rp588 Juta
-
Cerita Julian: 1 Tahun Lagi Bebas, Sudah Siap Buka Lapangan Kerja Lewat Keahlian Baru dari Penjara
-
Fakta Mengejutkan! Lebih dari 400 Kasus HIV/AIDS Serang, Mayoritas Disumbang Kaum Gay?
-
MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional
-
BRI Tegaskan Kapasitas Pembiayaan Besar dengan Fasilitasi Rp5,2 Triliun bagi SSMS dan Industri Sawit