SuaraBanten.id - Pemkot Serang, Provinsi Banten rencananya akan memberlakukan sistem belajar tatap muka atau kembali membuka sekolah untuk tingkat SD dan SMP pada 18 Agustus mendatang.
Namun menjelang pemberlakuan sistem ini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Serang malah mengalami peningkatan sebanyak lima orang.
Dilansir dari Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), dari lima orang yang terkonfirmasi positif ini, tiga di antaranya berstatus pelajar. Sedangkan dua lainnya berstatus mahasiswa dan ASN.
Dari keterangan pers yang disampaikan Diskominfo Kota Serang pada Jumat (14/8/2020), kasus baru pasien terkonfirmasi positif covid-19 bertambah lima orang, antara lain sebagai berikut:
Pertama, AZ (19), pelajar asal Kelurahan Kelodran, Kecamatan Walantaka. Swab tes tanggal 11 Agustus 2020, Hasil Swab Positif tanggal 12 Agustus 2020, Dirujuk ke RS Wisma Atlit. Kemungkinan terpapar masih dalam proses tracing.
Kedua adalah FS, 50 tahun, ASN bertempat tinggal di Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang.
Swab Tes tanggal 10 Agustus 2020, Hasil Swab Positif tanggal 12 Agustus 2020. Kemungkinanan terpapar masih dalam proses tracing. Saat ini menjalani isolasi mandiri.
Kemudian tiga pasien lainnya yakni YFS (Pelajar, 17 tahun), AFS (pelajar, 13 tahun), dan S (mahasiswa, 21 tahun).
Ketiganya merupakan anak dari FS dan saat ini menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga: 18 Agustus Sekolah Dibuka di Serang, Seluruh Guru Rapid Test
W Hari Pamungkas, Kepala Diskominfo Kota Serang menyatakan total kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Serang sebanyak 54 orang.
Dari jumlah tersebut, 32 orang dinyatakan sembuh, 18 masih dirawat, dan 4 meninggal dunia.
Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang melakukan simulasi belajar tatap muka di SD Negeri 2 Kota Serang.
Simulasi itu seiring dengan akan diberlakukannya sistem belajar tatap muka pada 18 Agustus mendatang.
Kepala Dindikbud Kota Serang Wasis Dewanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk kembali menggelar belajar tatap muka di Kota Serang.
“Kami sudah melakukan persiapan, kami juga mendesain SOP (Standar Operasional Prosedur) baik BDR (Belajar Dari Rumah) maupun tatap muka. Karena syarat berjalannya tatap muka dapat izin dari orangtua siswa. Kalau tidak mengizinkan kami akan tetap BDR,” kata Wasis, Jumat (14/8/2020).
Berita Terkait
-
Hindari Dulu, Olahraga Intensif Berlebihan Dapat Menekan Sistem Kekebalan
-
27 Orang Positif Corona, Pengadilan Agama Surabaya Tutup Sepekan
-
Menperin: Sektor Otomotif Alami Perkembangan di Semester Kedua
-
18 Agustus Sekolah Dibuka di Serang, Seluruh Guru Rapid Test
-
Rincian 38 Orang di DPRD Jabar Positif Corona
Terpopuler
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Pilihan
-
Transparansi Adalah Juara Sejati: Mewujudkan Sepak Bola yang Jujur Lewat Piala Presiden 2025
-
Ferarri Kapten! Ini Daftar Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Brunei
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
Terkini
-
Puluhan Sekolah Swasta di Serang Terancam Tutup, Kebijakan Penambahan 'Rombel' Disoal
-
Pendangkalan dan Tumpukan Sampah Jadi Masalah Sungai Cibanten, Andra Soni Gagas Solusi Tak Terduga
-
Korban Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diduga Diteror Agar Cabut Laporan Polisi
-
DPRD Banten Desak Pecat Pelaku Pelecehan Seksual di SMAN 4 Serang, Oknum Guru Baru Dinonaktifkan
-
Modus Keji Paman di Serang Perkosa Keponakan di Samping Sang Istri: Ini Aib Kamu Sendiri