SuaraBanten.id - Masih terasa jelas sesak rasa di dada Julaeha, warga Desa Tarumanegara,Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang, mesti menahan rasa lapar dan kecewa saat mengantar adiknya bernama Muhammad Sa'i saat ikut kegiatan santunan bodong di Masjid Jamiatul Iqro Kampung Laba, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan.
Julaeha dan puluhan warga di desanya tak menyangka kegiatan itu bohong alias tidak ada kegiatan santunan. Apalagi saat berangkat ke lokasi itu ia dan adiknya tidak membawa uang. Secara otomatis ia harus menahan lapar seharian karena tidak diberikan konsumsi.
"Bukan sedih-sedih lagi kami, sudah lapar seharian pas lagi gak pegang uang karena mendadak ini," ungkap Julaeha saat dihubungi Suarabanten.id, Rabu (15/7/2020).
Selama satu hari di masjid, Julaeha dan ribuan anak yatim-piatu terkatung-katung tanpa kejelasan. Ia tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menangis saat adiknya meminta jajanan, bahkan tak sedikit anak yatim-piatu masuk angin karena perut kosong.
"Seharian kita nggak diapa-apain. Mau jajan minta ke siapa adik sayanya, kelaparan kita sehari, sedih kami hanya nangis. Pulang ke rumah masuk angin semuanya," ungkap Julaeha.
Begitu pun dengan anak yatim lainnya yang ditemui Julaeha saat berada di masjid tersebut. Pun suara tangis anak yatim-piatu menambah kesedihan di suasana yang serba tidak pasti. Lagi-lagi ia menemukan anak yatim menangis karena masuk angin karena harus menahan rasa lapar.
"Ada yang masuk angin segala (pas di masjid ) itu anak yatim sambil nangis. Pas saya tanya kenapa nangis, katanya sakit kepala, terus dikerok segala, katanya di rumahnya belum makan apa-apa,"ungkapnya.
Sebagai warga yang awam dan bukan orang bukan orang yang paham soal hukum, Julaeha hanya bisa menyimpan kekecewaan dan belum berfikir masalah tersebut akan dibawa ke ranah hukum. Namun Julaeha yakin ada korban lain yang sudah membuat laporan ke pihak kepolisian.
"Kalau buat laporan mah, kami mah nggak berani karena kami orang bodoh dan banyak takut, khawatir nantinya terjadi apa-apa. Cuman kami yakin pasti sudah ada yang melaporkan."
Baca Juga: Ribuan Yatim Piatu Jadi Korban Santunan Bodong, Polisi Lakukan Pulbaket
Berbeda dengan Julaeha, aksi main hakim sendiri malah nyaris terjadi setelah puluhan warga geram dan hendak membakar rumah sang donatur berinisial AA yang diketahui merupakan warga Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang. Namun aksi tersebut urung dilakukan usai digagalkan kepala desa setempat.
Kapolsek Panimbang AKP Sugiar Alimunandar menjelaskan, awalnya warga akan membakar rumah sang donatur lantaran sudah tersulut emosi. Beruntung, sebelum melancarkan aksi warga melapor terlebih dulu ke kepala desa setempat.
"Awalnya AA kan orang sini Mekarsari, warga mau bakar rumahnya. Tapi laporan ke lurah, akhirnya kata lurah; 'Saya mau laporan dulu ke Kapolsek'," kata Sugiar menirukan ucapan kepala Desa Mekarsari saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Saat Kepala Desa Mekarsari berkoordinasi ke Polsek Panimbang, warga yang sudah tersulut emosi akhirnya berbondong-bondong mendatangi mapolsek. Akhirnya warga membubarkan diri, setelah diberikan pemahaman.
"Datang ke sini lurahnya, setelah itu masyarakat berbondong-bondong ke sini. Hanya saya mengimbau kepada masyarakat jangan main hakim sendiri, setelah itu mereka pada pulang," katanya.
Hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari korban santunan bodong tersebut. Kendati demikian, pihak siap menerima laporan tersebut sesuai dengan fungsi dan tugas kepolisian. Saat ini AA tidak diketahui keberadaannya dan pihak kepolisian tengah melakukan pencarian dengan menurunkan sejumlah personilnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Spot Wisata Healing di Serang Banten Buat Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025
-
Skandal Jaksa Nakal Banten Terbongkar! Kejagung Sikat 3 Anak Buahnya Sendiri
-
Kasus Pembunuhan Anak 9 Tahun di Cilegon Belum Terungkap, Bikin Masyarakat Resah
-
Viral Pernyataan Abah Aos Soal Kopiah Hitam Haram, Tokoh Ulama Banten: Hati-hati Sesat!
-
Langit Panimbang Berubah Merah Darah, Warga Pesisir Pandeglang Dilanda Kecemasan