SuaraBanten.id - Biaya perawatan kendaraan bermotor yang digunakan Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban, diduga tidak wajar. Hal tersebut kini menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Banten.
BPK menemukan adanya keganjilan dalam perawatan mobil dinas, yakni Toyota Vellfire, Toyota Fortuner serta Toyota Innova pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Pandeglang tahun 2019.
Data yang berhasil dihimpun Suarabanten.id, dari salinan dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Perwakilan Banten terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pandeglang tahun 2019, dari total sebesar Rp.143.420.000, temuan ketidakwajaran pada bagian umum.
Dalam dokumen, masing-masing kendaraan yakni pada kendaraan Toyota Vellfire berpelat nomor A 1 J, Toyota Fortuner A 5 J dan Toyota Innova ber-nopol A 1092 J.
Baca Juga: Duit Bansos Corona Dirampok, Kepala Desa Angsana Pandeglang Disuruh Ganti
Dari total temuan sebesar Rp 143.420.000 dibagi menjadi dua biaya pembelanjaan, yakni sebesar Rp 95.420.000 dibelanjakan untuk belanja penggantian suku cadang Toyota Vellfire, Toyota Fortuner dan Toyota Innova, dengan jenis barang, harga dan jangka waktu yang tidak wajar. Dari total tersebut dirinci menjadi Toyota Vellfire Rp 67.950.000, Toyota Fortuner Rp 19.370.000 dan Toyota Innova Rp 8.100.000.
Dari belanja penggantian suku cadang ketiga kendaraan tersebut, BPK menemukan terdapat penggantian suku cadang kendaraan dinas itu dengan jenis barang yang tidak wajar, salah satu diantaranya seperti penggantian busi, kabel busi dan koil untuk jenis kendaraan Toyota Fortuner Diesel. Namun untuk kendaraan bermesin diesel seharusnya tidak menggunakan suku cadang seperti busi, kabel busi dan koil.
Sedangkan, sisanya sebesar Rp 48.000.000 digunakan belanja jasa servis Randis juga tidak dipertanggungjawabkan secara ril. Padahal BPK menyebutkan, Toyota Vellfire (CBU), Toyota Fortuner dan Toyota Innova adalah mobil dengan sistem manajemen elektronik untuk mesin dan beragam sensor yang diservis dengan engine scanner dengan sistem on board diagnostic.
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui, bahwa servis mobil-mobil tersebut dilakukan tidak di bengkel resmi
Toyota dan terdapat indikasi penggantian suku cadang yang tidak wajar. Termasuk pemeriksaan lebih lanjut pada jasa servis ketiga kendaraan sebesar Rp 48.000.000, hanya berupa kuitansi tanda terima dari Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah kepada pihak bengkel, tanpa disertai dengan jenis jasa servis untuk masing-masing kendaraan.
Kepala Bagian Umum Setda Pandeglang Firmansyah mengakui, jika biaya perawatan ketiga kendaraan dinas tersebut menjadi temuan BPK. Firman mengaku sudah menindaklanjuti dengan cara mengembalikan kelebihan pembayaran tersebut ke Kas Daerah.
Baca Juga: Kisah Sana Hidup di Kandang Kambing, Tak Dapat Bansos karena Tak Punya EKTP
"Yang menang ada temuan dan itu sudah ditindaklanjuti, artinya harus ada pengembalian dari dana tersebut. Sudah (dikembalikan)," kata Firman saat dimintai keterangan di gedung Pendopo Bupati, Senin (13/7/2020).
Firman menerangkan, laporan keuangan pada pembelanjaan randis tersebut hingga menjadi temuan BPK karena ada kekeliruan. Hal itu kata dia, telah dilakukan perbaikan, bahkan Firman berjanji kedepan tidak terulang kembali.
"Ya sebetulnya itu ada kekeliruan terhadap pemeriksaan yang dimana sebelumnya sudah ada beberapa yang diperbaiki. Semuanya jadi tetap ada pengembalian. Ke depan akan kita perbaiki,"katanya.
Firman juga membenarkan tiga kendaraan tersebut kerap digunakan kepala daerah, seperti Bupati dan wakil Bupati Pandeglang Irna Narulita jenis Vellfire dan Toyota Fortuner dan Toyota Innova sempat digunakan oleh Tanto Warsono Arban.
Saat ditanya terkait pembelanjaan penggantian busi, kabel busi dan koil pada mobil Fortuner. Firman mengaku kurang tahu dan akan melihat kembali dokumennya.
"(Mobil) Vellfire kepala daerah, Inova dan Fortuner yang waktu itu masih di pegang sama Pak Wak sekarang sudah di alihkan ke Bappeda. Waduh saya kurang tahu tuh (pembelanjaan penggantian busi) saya detailnya kurang hapal. Nanti saya cek lagi berkasnya," katanya.
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
-
Bima Arya Pastikan Wali Kota Depok Akan Ditegur, Imbas Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas
-
Efisiensi Anggaran, Erick Thohir Ganti Mobil Dinas dari Listrik ke Hybrid Pakai Sistem Sewa
-
Berapa CC Mobil Dinas Menteri Sekarang? Simak Aturan Terbarunya
-
Tolak Kendaraan Dinas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Terciduk Gunakan Mobil 'Pasar'
-
Adik Ipar Bupati dan Adik Cagub Banten Dituding Curang di Pilkada Pandeglang, Muncul Istilah DPT Tegak Lurus
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
Terkini
-
Lahir 2019, Berkat BRI Kini UMKM Unici Songket Silungkang Tembus Pasar Internasional
-
BRI Siapkan Posko Mudik BUMN untuk Kenyamanan Pemudik Arus Balik Lebaran 2025
-
Pendapatan dari Penyewaan Kuda Saat Libur Lebaran di Pantai Begendur Melonjak
-
Kakek di Serang Hilang Saat Cari Melinjo di Hutan Pabuaran
-
Polisi Wanti-wanti Nahkoda Kapal di Pantai Tanjung Pasir, Jangan Lebihi Kapasitas!