SuaraBanten.id - Sekitar 800-an warga Badui yang tinggal di pedalaman kawasan Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak menerima bantuan dana kesejahteraan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial.
Penyaluran PKH berjalan lancar dan masyarakat menerima dana tersebut untuk kesejahteraan keluarga. Selama ini, masyarakat Badui mendukung PKH dan tidak bertentangan dengan adat setempat.
"Kami optimistis PKH itu dapat memutus mata rantai kemiskinan," kata Tetua Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Saija seperti dilansir Antara, Selasa (30/6/2020).
Karena itu, pihaknya tidak mempermasalahkan bantuan PKH sepanjang memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: New Normal, Kawasan Wisata Badui Masih Ditutup untuk Umum
PKH yang diterima warga Badui digunakan untuk mencegah angka kematian ibu dan bayi serta kesehatan masyarakat. "Semua ibu hamil yang masuk PKH menerima pelayanan kesehatan dari petugas Puskesmas," katanya.
Jaro mengakui penyaluran dana PKH tersebut berbeda dengan masyarakat luar, karena warga Badui tidak menerima pendidikan. Ia mengemukakan dana PKH masyarakat Badui dipergunakan untuk kesehatan ibu hamil guna mewujudkan kesehatan keluarga.
"Dana PKH ini tidak untuk pendidikan, tetapi untuk kesehatan keluarga," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Permana mengatakan, masyarakat Badui menerima dana PKH, namun mereka menggunakannya bukan untuk pendidikan karena mereka menolak pendidikan.
Dana PKH itu diberikan untuk kesehatan ibu hamil dan anak, sehingga dapat mencegah angka kematian ibu dan bayi. Sebab, kasus angka kematian ibu dan bayi di Lebak masih tinggi.
Baca Juga: Pemkab Lebak Tiadakan Tradisi Seba Baduy Tahun Ini
Penyaluran dana PKH itu untuk ibu hamil dan ibu yang memiliki balita mendapat dana Rp 1,2 juta/tahun, sedangkan untuk anak usia 0-6 tahun Rp 250.000, siswa SD Rp 75.000, SMP Rp 125.000, SMA Rp166.000/bulan.
Penyandang disabilitas berat dan lansia 70 tahun ke atas Rp 200.000 per bulan.
"Kami menyalurkan dana PKH itu per triwulan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Rombongan Mobil Rano Karno Bikin Macet saat Parkir di Stasiun Lebak Bulus, MRT Jakarta Minta Maaf
-
Kendaraan Rano Karno Parkir Dekat Stasiun MRT Bikin Macet, Pengamat Protes: Baru Jadi Wagub Dah Belagu
-
Lebih Nyaman, Wagub DKI Rano Karno Bakal Rutin Naik MRT ke Balai Kota
-
Efisiensi Tak Berlaku di Kalangan Pejabat? Pemkab Lebak Beli 4 Mobil Dinas Baru Seharga Rp 2,3 M
-
Harga Rumah Anies Baswedan, Blak-blakan Sengaja Tak Pasang Pagar demi Tetangga
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Dukungan BRI UMKM EXPO(RT) Terhadap Karya Lokal: Perajin Mutiara Asal Lombok Jangkau Pasar Global
-
Pemprov Banten Hapus Tunggakan Pajak dan Denda Mulai Besok, Potensi PAD Berkurang Rp50 Miliar
-
Vonis Bebas Eks Kadisperindag Kota Cilegon Dibatalkan Mahkamah Agung
-
Basarnas Hentikan Pencarian Kakek yang Hilang Saat Mencari Melinjo di Hutan Pabuaran
-
Bawaslu Kabupaten Serang Belum Temukan Pelanggaran Kampanye Jelang PSU