SuaraBanten.id - Ulama dan Kyai se-Kota Serang menolak rapid test virus corona. Mereka mengajak ribuan santrinya untuk ikut menolak rapid test virus corona.
Mereka menyerukan penolakan rapid test virus corona dalam Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Serang. Hal itu diketahui dari video yang beredar di media sosial terkait penolakan rapid test oleh FSPP.
Saat dikonfirmasi, Presidium FSPP, Kyai Enting Abdul Karim mengatakan dibuatnya video penolakan rapid test oleh sejumlah ulama dan Kyai dikarenakan dari ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap rapid test.
"Itu keputusan semua para Kyai, akhirnya supaya didengar penolakan tersebut. Dibikin video itu bahwa para ulama, kiyai dan santri se-Kota Serang tidak usah di rapid test," ucapnya, Selasa (16/6/2020).
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, WSBP Lakukan Rapid Test Sebulan 2 Kali
Bahkan menurutnya, adanya simpang siur informasi terkait virus corona yang tidak seberbahaya virus flu burung turut menjadi alasan adanya penolakan rapid test oleh sejumlah ulama, kiyai dan santri di Kota Serang.
"Alasannya jadi simpang siurnya informasi penyakit ini (covid-19). Kemudian Kyainya ketakutan. Akhirnya kalau takut, kita tolak aja dan dibikin video," tukasnya.
Disebutkan, ada sekitar 221 pesantren di Kota Serang yang tergabung kedalam FSPP. Sehingga dengan tegas menyatakan agar tidak dilakukan rapid test terhadap para ulama, kyai dan santri di Kota Serang.
"Itu baru sekedar warning, kalau sampai terjadi kejadian kyai akan turun langsung ke tempat dimana diterapkan rapid test," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang, Hari Pamungkas menurutkan, diperlukan sosialisasi dan edukasi berlebih kepada masyarakat terkait pelaksanaan rapid test. Sehingga tidak memberikan stigma menakutkan terhadap masyarakat.
Baca Juga: Panitera Kena Pagebluk Corona, 310 Pegawai PN Surabaya Jalani Rapid Test
"Kami akan utamakan komunikasi dengan pendekatan persuasif. Yang terbaik disatu sisi kita juga mempertimbangkan aspek kesehatan. Karena harus menekan penyebaran covid-19," kata Hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
Terkini
-
BRI Torehkan Prestasi Internasional, Wealth Management Raih Penghargaan Euromoney
-
Ada 25 TPS Rawan di PSU Kabupaten Serang, Polisi Persiapkan Hal Ini
-
Bawaslu Kabupaten Serang Wanti-wanti Paslon Jelang PSU: Jangan Ada Pelanggaran
-
Sejarah PT Krakatau Steel yang Diinisiasi Soekarno, Pembangunannya Sempat Mangkrak
-
Korupsi Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah, Kadis dan Kabid DLH Tangsel Jadi Tersangka