Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 04 Juni 2020 | 15:29 WIB
Kepala Dinsos Pandeglang Nuriah. [Bantennews]

SuaraBanten.id - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang mengakui ada lima ribu data ganda penerima bantuan sosial (bansos) terdampak Virus Corona atau Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinsos Kabupaten Pandeglang Nuriyah seperti dilansir Bantennews.co.id-jaringan Suara.com.

Dia mengemukakan dari hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya, kondisi itu bisa disebabkan beberapa kemungkinan karena ada kendala yang ditemukan di lapangan saat penyaluran bansos, seperti waktu yang singkat sehingga membuat petugas terburu-buru dalam mendata penerima bantuan.

“Ada banyak sekali. Kendalanya yang pertama kadang-kadang dengan waktu yang sangat singkat data ini oleh desa dan tim gugus tugas di bawah tidak diverifikasi lagi karena waktu yang pendek,” jelas Nuriyah, Kamis (4/6/2020).

Baca Juga: Ratusan Warga Mengadu ke Ombudsman Terkait Buruknya Penyaluran Bansos

Lantaran data tidak diverifikasi dan divalidasi di lapangan, membuat sebagian data penerima ganda. Sehingga, dalam satu keluarga bisa saja dua orang mendapatkan bantuan sosial.

Jika ada data penerima yang double atau ganda, maka bantuannya wajib dikembalikan pada pemerintah dan tidak boleh dicairkan oleh petugas.

“Sampai hari ini sekitar lima ribu orang yang double program,” katanya.

Selain data ganda, kendala selanjutnya yang terjadi di lapangan terkait data warga meninggal tapi masih tercatat. Padahal, tidak ada ahli waris dalam satu kartu keluarga tadi, kemudian warga yang sudah pindah domisili dan tidak diketahui alamatnya.

“Tapi itu tidak bisa dicairkan dan mekanismenya diganti dengan usulan kembali, dihapus yang tadi dan diusulkan kembali yang lain. Karena desa kuotanya ada yang hilang jadi mereka mengusulkan kembali."

Baca Juga: Amburadul Pembagian Bansos Corona di Banten, Banyak Warga yang Belum Dapat

Load More