SuaraBanten.id - Sungguh malang nasib Amah yang terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) program sembako, lantaran sejak awal tahun 2020 hingga saat ini bantuan sembakonya mendadak hilang. Padahal, sejak program itu diluncurkan tahun lalu Amah selalu mendapatkan paket sembako tersebut.
Amah mengatakan, jika bantuan itu begitu berarti baginya di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, Amah merupakan salah satu korban Tsunami Banten yang tinggal di hunian sementara (Huntara) Citanggok, Kecamatan Labuan, Pandeglang.
Kepada Suara.com, Amah mengemukakan, bantuan sembakonya mendadak hilang tanpa ada pemberitahuan apapun dari pihak terkait. Persoalan tersebut diketahuinya, berdasarkan informasi dari agen. Saat itu, sang agen mengatakan kepadanya, jika saldo dalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk KPM selalu kosong, sehingga ia tak mendapatkan bantuan senilai Rp 200 ribu yang kerap ditukar dengan kebutuhan pokok.
"Saya dapat dari tahun 2019 sebanyak tujuh kali. Terus jalan lima bulan ini saya nggak dapat-dapat. Katanya saldonya kosong," kata Amah saat ditemui di Huntara Citanggok Kecamatan Labuan pada Jumat (15/5/2020).
Baca Juga: Miris, Cerita Korban Tsunami Banten Terserang Stroke di Huntara Sumur
Untuk mendapatkan bantuan sembako, Amah kerap mendatangi lokasi agen tersebut setiap kali pembagian sembako atau sebulan sekali. Namun bukannya mendapatkan sembako, malahan ia mendapatkan kesedihan karena pulang dengan tangan kosong. Sebab berdasarkan pengakuan agen bernama Rakmadi, saldo di kartunya selalu kosong dari bulan ke bulan.
"Setiap ada pembagian sembako itu saya selalu nanyain ke sana. Kata saya, ke Rakmadi 'Ini di cek dulu siapa tahu ada.' Udah dicek, katanya uangnya nggak ada aja, tidak tersedia aja. Setiap dicek tidak tersedia saja," katanya dengan nada kecewa.
Sebagai korban keganasan bencana tsunami yang menerjang Pandeglang pada 22 Desember 2018 lalu, perekonomian pengungsi tersebut belum stabil. Apalagi suami Amah yang bekerja sebagai nelayan, kadang pulang dengan penghasilan tak menentu.
Padahal, mereka harus menafkahi tujuh anaknya. Satu orang duduk bangku di SMP dan dua anak di sekolah dasar, sisanya masih berusia belia.
"Bantuan itu sangat dibutuhkan. Saya anak banyak, tujuh orang. Saya mengharapkan sembako itu. Ya gimana gak mengharapkan sembako itu sekarang, coba saja dulu saya nggak dapat, nggak mungkin sekarang terus-terus berharap,"ucapan harunya.
Baca Juga: Kisah Korban Tsunami Banten Terserang Stroke di Huntara Sumur
Aman juga menceritakan, sejak mendapatkan kartu itu, ia tak pernah memegang kartunya, karena berdasarkan saran dari RT setempat, kartu itu lebih baik diserahkan kepada pengurus agen. Saat menanyakan keberadaan kartunya, betapa kagetnya jika kartunya juga hilang.
Berita Terkait
-
Dorong Keluarga Penerima Manfaat Bisa Mandiri Wirausaha, PKH Sukabumi Gelar Pelatihan
-
Kunker ke Papua, Jokowi Langsung Cek Persediaan Beras untuk Keluarga Penerima Manfaat
-
Dalam PENA TV, Mensos Dorong KPM untuk Giat Belajar Kembangkan Usahanya
-
Penyaluran BLT BBM di Yogyakarta dan Tegal
-
Salurkan BLT BBM kepada 20,65 Juta KPM, Ini Strategi Pos Indonesia
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Sinergi BRI dan Komunitas Lokal dalam Restorasi Ekosistem Laut Gili Matra
-
Lebaran 2025 Lebih Mudah dengan Transaksi BRImo yang Cepat Sekaligus Aman
-
Lebaran Tanpa Khawatir, 1 Juta AgenBRILink BRI Tangani Transaksi dan Pembayaran
-
Tiga Pemudik Pingsan di Pelabuhan Ciwandan, Kelelahan dan Kepanasan saat Antre Masuk Kapal
-
Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Berbagi Sembako dan Renovasi Pura