SuaraBanten.id - Sebanyak 15 orang pekerja proyek yang berasal dari tiga kecamatan di Kabupaten Tuban terlantar dan terkatung-katung karena PSBB Surabaya Raya virus corona. Proyek mereka berhenti karena virus corona.
Tapi, belasan pekerja tersebut akhirnya sampai di Tuban setelah pemerintah Kabupaten Tuban dalam hal ini tim Gugus Tugas Tuban melakukan koordinasi dengan Pemkab Cilegon. Awalnya, para pekerja proyek tersebut sempat meminta bantuan Kepada Desa (Kades) meminta bantuan untuk dievakuasi.
“Alhamdilullah meraka sudah tiba di Tuban pukula 02.56 WIB dini hari. Mereka diantar menggunakan bus dari Pemkab Cilegon, tiba di Posko Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Tuban dengan selamat,” terang Didik Purwanto, Kepala Kesbangpol Linmas Tuban, Minggu (3/5/2020) kearin.
Sebanyak 15 orang pekerja proyek pemasangan listrik asal Kecamatan Kerek, Montong, Bangilan dan Kota Tuban itu minta dievakuasi berawal saat mereka bekerja di Jambi. Mereka berangkat ikut proyek itu pada 3 April 2020 dan pada 29 April 2020 proyek berhenti karena Covid-19.
Baca Juga: Pandemi Corona, Bisnis Rental Christian Sugiono Anjlok
“Karena proyek pemasangan listrik macet, mereka yang merupakan satu rombongan akhirnya berniat pulang ke Tuban,” tambah Didik.
Namun, saat hendak pulang tersebut sudah tidak ada bus yang beroperasi akhirnya mereka terpaksa pulang dengan naik truk dari Jambi sampai dengan Palembang. Kemudian dari Palembang sampai Lampung naik mobil box. Sebanyak 15 orang tersebut akhirnya tertangkap saat sampai di pelabuhan Bakahuni Lampung ketika hendak menyeberang.
“Mereka terkatung-katung di Pelabuhan Bakahuni sehari semalam, hingga bisa ikut menyeberang selat Sunda dengan cara naik kendaraan box lagi. Kemudian mereka tertangkap lagi di pelabuhan Merak – Cilegon Banten,” lanjutnya.
Karena memang kondisi proyek yang berhenti merekapun tetap ingin melanjutkan pulang ke rumah masing-masing dari pada terlantar di wilayah orang lain. Hingga akhirnya ada salah satu dari mereka yang kontak dengan Kades dari Kecamatan Kerek yang intinya mereka meminta tolong.
“Jadi selama tiga hari tiga malam mereka terombang-ambing dengan adanya PSBB. Selanjutnya kita melakukan koordinasi dengan pihak terkait, akhirnya pihak Dishub (Dinas Perhubungan) Kota Cilegon mengevakuasi ke-15 warga Kabupaten Tuban itu,” pungkasnya.
Baca Juga: 1.000 Pedagang Tes Swab Corona, Pasar Raya Padang Terpaksa Tutup
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Tiga Wisatawan Terseret Ombak Pantai Karangseke Lebak, Dua Orang Tewas
-
Truk Sampah DLHK Tangerang Kebakaran, Diduga Akibat Konsleting
-
Wanita Penjaga BRI Link di Serang Tewas Dipalu di Kepala, Pelaku Gondol Uang Rp10 Juta
-
Saldo DANA Gratis Minggu 6 Juli 2025, Cek 3 Link DANA Kaget dan Tips Anti Kehabisan
-
Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Korban Digagahi Sejak SD Hingga SMA