SuaraBanten.id - Berbagai upaya dilakukan pemudik tujuan Pulau Sumatera agar bisa lolos dari adangan petugas di Cilegon, Banten di tengah ketatnya operasi larangan mudik imbas pandemi virus corona.
Para pemudik tujuan Pulau Sumatera memutar otak agar bisa menyeberangi Pelabuhan Merak dan tiba di kampung halaman.
Salah satunya dilakukan oleh Suryono, pemudik asal Lampung. Dia nekat memasukan mobil Suzuki APV miliknya ke dalam truk agar bisa tiba kampung.
Aksi Suryono tersebut terendus petugas kepolisian Polres Cilegon bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Cilegon yang menemukan satu unit truk pada Minggu (3/5/2020).
Dilansir dari Bantenhits.com (jaringan Suara.com), berdasarkan informasi, petugas mendapati sebuah truk barang dengan Nomor kendaraan BE 8023 NA bermuatan minibus jenis Suzuki APV dengan nopol B 1886 TRH.
Truk bermuatan mobil ditemukan petugas saat melakukan penyekatan arus kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak di Pos Gerem, Kota Cilegon.
Saat diinterogasi sopir truk barang mengaku hanya membawa buah-buahan yang akan dikirim ke wilayah Lampung.
“Sekitar pukul 13.00 WIB kami mencurigai truk muatan barang, selanjutnya kami hentikan untuk dilakukan pemeriksaan. Dan ternyata truk itu bermuatan kendaraan APV dan ditemukan ada dua orang penumpangnya," ujar Kanit III Satreskrim POlres Cilegon Iptu Choirul Anam saat dikonfirmasi di lokasi.
Menurut Anam, pemilik APV rela membayar uang sebesar Rp 2 juta kepada sopir truk agar membantu lolos dari penyekatan petugas.
Baca Juga: Hari Ke-10 Larangan Mudik, 10.537 Kendaraan Dilarang Keluar Jadetabek
Mereka akhirnya sepakat, kemudian memasukkan mobil Suzuki APV ke dalam truk dengan modus mengangkut buah nanas. Tujuannya untuk mengelabui pemeriksaan petugas yang berjaga-jaga di beberapa titik check point menuju Pelabuhan Merak.
“Tadinya sopir ngaku bawa nanas, namun setelah kita buka terpalnya ada mobil dan mobil dan penumpangnya. Pengakuan sopir APV ia terpaksa melakukan itu karena mengalami kesulitan selama hampir satu minggu di Kota Cilegon usai petugas melakukan pelarangan untuk nyeberang melalui Pelabuhan Merak,” Anam menjelaskan.
Sang pemilik APV, Suryono mengaku, ia terpaksa menggunakan jasa truk muatan hanya untuk bisa sampai ke wilayah Lampung.
Pasalnya usai aturan larangan mudik diberlakukan di pelabuhan, dirinya sudah seminggu terlantar di sekitar Pelabuhan Merak.
“Saya di sini sudah lima hari tidak pulang, tempat tidur juga tidak ada cuma di mobil. Mau makan juga bingung. Datang ke Cilegon sebelum lockdown sudah hampir satu minggu. Sehari-hari kita di rest area pinggir jalan tidur di dalam mobil, kita tidak punya tempat tinggal lagi," ujar Suryono.
Berita Terkait
-
Geger Penemuan Bayi Lucu di Masjid Jabal Nur Cilegon, Anak Siapa?
-
Hari Ke-10 Larangan Mudik, 10.537 Kendaraan Dilarang Keluar Jadetabek
-
Pemudik di Gunungkidul Capai 11.724 Orang, Paling Banyak dari Jakarta
-
Nekat, Suryono Sembunyikan Mobil dalam Truk Demi Mudik ke Lampung
-
Bertarif Rp 800.000, 2 Sopir Nekat Bawa Pemudik ke Sumedang dan Tasikmalaya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Skandal Jatah Proyek Rp5 T Dibongkar, Ini Rincian Tuntutan 5 Terdakwa yang Bikin Geger
-
Buronan Kredit Fiktif Bank Plat Merah Pandeglang Tertangkap!
-
5 Hotel Terbaik di Sentosa Singapura, Akses Mudah dengan Kamar yang Nyaman
-
Kontaminasi Cesium-137 di Cikande, Bagaimana Nasib Warga?
-
Bukan Darah, Kali di Rawa Buntu Tangsel Tiba-tiba Berwarna Merah Pekat