SuaraBanten.id - Kelompok Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona di Pandeglang melonjak drastis. Mereka termasuk yang rawan terjangkit virus corona karena melakukan perjalanan ke daerah yang menjadi kawasan banyak terjangkit virus corona.
Juru Bicara (Jubir) tim gugus tugas penanganan virus corona Pandeglang Akhmad Sulaeman mengungkapkan banyak warga yang pulang kampung dari daerah yang terpapar Corona.
Saat ini jumlah ODP di Pandeglang sebanyak 523 orang dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 9 orang. Untuk kasus PDP 3 orang sudah dinyatakan sembuh, 4 masih dirawat dan 2 orang meninggal dunia.
“Sebagian besar pemudik dari Jakarta, jadi ada yang dari Tangerang dan ada juga dari Jakarta. Bahkan ada yang menjemput dari bandara itu yang kena, sedangkan yang dijemputnya nggak apa-apa,” kata Akhmad Sulaeman di Pandeglang, Senin (30/3/2020).
Upaya yang dilakukan Pemkab Pandeglang untuk penanganan ODP atau PDP yakni dengan melakukan pemantauan baik terhadap keluarganya ataupun terhadap yang bersangkutan untuk mengetahui sejauh mana perkembangannya.
“Keluarganya dipantau sama pihak puskesmas, kalau ada keluhan kami obati dan yang di rumah sakit juga kami pantau terus sejauh mana perkembangannya,” jelas pria yang akrab di sapa Sule ini.
Ia menegaskan, untuk menekan angka ODP agar tidak terus meningkat sangat sulit dilakukan karena belum ada aturan yang mengatur larangan jangan pulang kampung. Akan tetapi jika warga yang sedang berada di daerah yang sudah terpapar Corona ada baiknya memeriksakan kesehatan sebelum pulang kampung.
“Kalau mentok-mentok pengen mudik harus ada surat keterangan pernyataan dia sehat baru boleh mudik. Kalau untuk terkunci sama sekali masih sulit nih pengaturan seperti itu, usahakan ada itu (surat keterangan sehat) dari fasilitas kesehatan di tempat asalnya bahwa orang itu sehat, tapikan itu juga ga bisa menjamin bisa saja diperjalanan dia naik angkutan umum dan tertular disitu bisa saja,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Telah Distribusikan 191 Ribu APD hingga 425 Ribu Alat Rapid Test
-
Jokowi: Saya Ingatkan, Karantina Wilayah Kewenangan Pusat Bukan Daerah!
-
Update Angka Kasus Corona RI Terbesar: Jakarta 698 dan Jawa Barat 180
-
Atta Halilintar Bergerak, Mulai Salurkan Bantuan APD Buat Lawan Corona
-
Anjing & Kucing Bisa Terinfeksi Corona, Ini yang Harus Dilakukan Pemilik
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
Terkini
-
Pengeroyokan Jurnalis: Polisi Tangkap 2 Sekuriti PT Genesis, Propam Selidiki Keterlibatan Oknum
-
Ada Beking Oknum Aparat? PWI Cilegon Desak Kapolda Baru Sikat Pelaku Pengeroyokan 8 Wartawan
-
Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan Humas KLH dan Wartawan di Serang
-
Sidak KLHK Berujung Ricuh di Serang, Wartawan dan Pegawai Humas Dianiaya Ormas Hingga Oknum Brimob
-
Kronologi Pengeroyokan 8 Jurnalis di Pabrik Limbah Serang, AJI Desak Polisi Usut Tuntas