SuaraBanten.id - Dede Samsul Fuad, salah satu dari 68 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) di Diamond Princess telah menjalani proses karantina selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Dede kekinian dinyatakan sehat dan tidak terinfeksi virus Corona oleh tenaga medis di Jepang termasuk dari pemerintah Indonesia. Setelah pulang ke kampung halamannya tiga hari lalu, di Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, ketakutan warga terhadap dirinya masih dirasakan. Bahkan ketakutan itu juga dialami oleh keluarganya sendiri.
"Tentu pertama datang ke Indonesia saja terutama di rumah, jangankan orang luar, Keluarga pun takut dengan keadaan saya. Namun saya jelaskan kepada mereka bahwa corona virus itu tidak mengerikan dan mematikan seperti informasi yang berkembang," ujar Dede kepada suara.com, Jumat (20/3/2020).
Keyakinan bahwa ia terbebas dari COVID-19, karena telah melewati prosedur yang telah ditetapkan oleh WHO, seperti menjalani proses karantina selama 14 hari di Jepang dan juga dilakukan observasi selama 14 hari juga di di Pulau Sebaru.
Untuk itu ia menegaskan, bahwa ABK Diamond Princess tidak membawa virus Corona saat pulang ke kampung halaman.
"Kita juga dalam keadaan sehat, dan dinyatakan negatif. Kita juga mendapatkan surat sehat dari kementerian kesehatan yang sudah ada ditangan kita masing-masing. Apa yang ditakutkan dari kita sebagai ABK Diamond Princess. Kita betul-betul bukan pembawa virus," tegasnya.
Apalagi setelah mewabahnya COVID-19, para ABK tidak pernah kontak langsung dengan masyarakat baik di Jepang maupun di Indonesia terkecil di dengan pihak keamanan dan tim medis.
"Kita dari Jepang sampai ke Indonesia tidak pernah kontak dengan masyarakat siapapun. Mulai penurunan dari Bandara Kertajati, dibawa kapal dr Soeharso sampai ke Pulau Sebaru kita tidak pernah kontak satu pun sama masyarakat, kecuali dengan aparat yang mendampingi kita seperti tim medis dan dokter,"terangnya.
Kendati telah dinyatakan sehat, pemerintah masih melakukan pemantauan terhadap para kru usai mereka di pulangkan ke rumah masing-masing. Mereka diminta untuk melapor ke pemerintah jika mengalami gejala-gejala yang mengarah pada virus Corona.
Baca Juga: Dua Tenaga Medis di Kabupaten Bogor Positif Terinfeksi Virus Corona
"Sampai saat ini kita masih di pantau dan mengkarantina diri selama 14 hari jadi kalau kita mengalami hal-hal yang mendekati gejala-gejala itu kita sudah diberikan kontak untuk langsung menginformasikan bahwa keadaan kita begini,"jelasnya.
Untuk menghadapi virus ini, Dede berperan kepada masyarakat untuk tidak panik dan menanggapi secara berlebihan. Sebab virus kata dia, orang yang sudah dinyatakan positif pontensi kematiannya relatif kecil dan pontensi kesembuhannya besar.
Menurutnya, masyarakat mesti mengikuti apa yang disampaikan oleh pemerintah seperti menjaga kesehatan, istirahat teratur, menjaga kebersihan dan mengurangi kontak langsung dengan manusia.
"Sebetulnya tingkat kematiannya cukup kecil, pontensi kesembuhannya juga cukup besar. Ikuti arahan - arahan yang sering disampaikan seperti sering cuci tangan, kemudian tidak kontak dengan yang sudah terkena virus. Pola makan yang teratur istirahat yang cukup, sering membersihkan areal sekitar. Tentu Corona virus tidak akan ada, tidak akan menyerang ke tubuh kita," tutupnya.
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Ulama Lebak Desak Andra Soni Tutup Tambang Galian C: Sudah Banyak Korban Jiwa
-
9 Tahun di Cilegon Tewas Ditusuk, Polisi Periksa 8 Saksi dan Sisir CCTV
-
Serang Dikepung Bencana Malam Ini: Banjir Rendam Cinangka, Longsor Putus Jalan di Bojonegara
-
4 Spot Wisata Alam Hidden Gem di Tangsel untuk Libur Akhir Tahun
-
Warga Ciledug dan Sekitarnya Harap Waspada! 3 Kecamatan Ini Masuk Zona Merah Banjir