SuaraBanten.id - Dampak bencana Tsunami Banten yang terjadi pada 22 Desember 2018 silam ternyata masih dirasakan dampaknya terhadap sektor perikanan di Pandeglang. Pemkab setempat mengemukakan produksi ikan menurun drastis terhadap produksi ikan sebanyak 50 ribu ton dari tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perikanan Suaedi Kurdiatna mengatakan, pada tahun sebelum terjadinya tsunami, produksi ikan mencapai 200 ribu ton. Namun pada tahun lalu, hanya mampu 150 ribu ton. Menurutnya, penurunan tersebut karena banyak alat tangkap ikan milik nelayan rusak setelah diterjang bencana tersebut.
"Ikan yang ada tetap banyak. Tetapi karena alat tangkapnya kurang karena (tsunami), jadi memang agak turun. Tahun lalu (2019), dari 200 ribu ton (tahun 2018 jadi) 150 ribu ton," katanya saat dikonfirmasi pada Rabu (23/1/2020).
Para nelayan masih kesulitan mengganti alat tangkapnya, termasuk kapal yang rusak akibat terjangan tsunami. Sementara bantuan kapal dari pemerintah maupun lembaga lainnya, belum maksimal.
Baca Juga: Lumba-lumba Ditemukan Terdampar di Pantai, Nelayan Pandeglang Gembira
Berkurangnya tangkapan ikan itu, juga berimbas terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Semula Dinas Perikanan mencanangkan target PAD sebesar Rp700 juta. Namun hasilnya, hanya tercapai Rp 600 juta.
"Produk ikan terbesar selama ini di Kecamatan Labuan, karena memang nelayan paling banyak," sebutnya.
Menurutnya, tsunami juga turut merusak fasilitas dibeberapa Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dari 14 TPI yang dikelola Pemkab Pandeglang, ada sejumlah TPI yang belum beroperasi normal sejak tsunami, seperti di TPI Sumur.
"Sumber produksi ikan mayoritas dari nelayan di Kecamatan Labuan, karena jumlah mereka paling banyak," sebutnya.
Oleh karena itu, tahun ini pemerintah akan optimalisasi beberapa TPI sebagai penghasil devisa daerah. Bahkan dia juga menyebut, Dinas Perikanan mendapatkan bantuan berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 1,5 miliar untuk mengadakan berbagai jenis alat tangkap bagi nelayan.
Baca Juga: Isu Badai di Selat Sunda Bikin Ribuan Nelayan Pandeglang Takut Melaut
"Untuk meningkatkan produksi ikan salah satunya kita dapat bantuan DAK Rp 1,5 miliar untuk jaring dan berbagai jenis alat tangkap ikan. Saya juga minta bantuan ke provinsi, InsyaAllah ada bantuan kapal. Itu untuk bantuan supaya produksi ikan meningkat," katanya.
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
-
Kronologi 3 Siswa SDIT ICMA Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak Biaya Sekolah Rp42 Juta
-
Riwayat Pendidikan Rizki Natakusumah, Suami Beby Tsabina yang Jadi Perhatian Gegara Dinasti Politik
-
Heboh! Dinasti Pandeglang vs Dinasti Jokowi, Netizen: "Pantes Negeri Gak Maju"
-
Dijuluki 'Kaesang versi Pandeglang', Segini Harta Kekayaan Rizki Natakusumah
-
Gabungan Harta Kekayaan Mertua Beby Tsabina, Dituding Bangun Politik Dinasti
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
Jadi Calon Bupati Serang, Ratu Zakiyah Tak Coblos Dirinya Sendiri, Kenapa?
-
Sikap Ramah dan Profesional CS BRI Bagi Penyandang Disabilitas Tuai Atensi Positif Publik
-
Malam Jelang Pencoblosan, KPU Cilegon Musnahkan 427 Surat Suara Rusak
-
Tinjau Penanganan Banjir di Tangerang, Al Muktabar Dorong Pembuatan Turap Permanen
-
5 Produk yang Dijual di Blibli