SuaraBanten.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mencatat sekitar 891 hektare areal persawahan yang berada di enam kecamatan daerah tersebut rusak berat usai diterjang banjir bandang dan longsor pada awal tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengemukakan, kondisi tersebut akan berdampak pada produksi pangan di daerah tersebut.
"Rusaknya areal persawahan itu akan menurunkan produksi pangan 2020 hingga 45 ribu ton jika produksi rata-rata enam ton gabah kering pungut (GKP)," katanya seperti dilansir Antara pada Minggu (12/1/2020).
Areal persawahan yang rusak berat akibat diterjang banjir bandang dan longsor sudah ditanami padi antara 10-15 hari setelah tanam (HST). Petani melaksanakan gerakan tanam pada Desember 2019 karena curah hujan di daerah itu cenderung meningkat. Akibat kerusakan sawah tersebut, dipastikan petani mengalami kerugian hingga miliaran rupiah dengan biaya pengelolaan usaha Rp 7 juta per hektare.
Baca Juga: Sejumlah Lubang Tambang Emas Ilegal di Lebak Dipasangi Garis Polisi
Seluas 891 hektare sawah yang rusat itu antara lain di Kecamatan Sajira 394 hektare, Kecamatan Cipanas 245 hektare, kecamatan Lebak Gedong 150 hektare, Kecamatan Maja 17 hektare, Kecamatan Curugbitung 40 hektare dan Kecamatan Cimarga 44 hektare.
"Kami berharap sawah itu bisa kembali perbaiki untuk mendukung swasembada pangan," katanya.
Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Cipanas Nanang mengatakan semua areal persawahan yang rusak berat di wilayahnya itu berubah fungsi menjadi aliran sungai akibat banjir bandang dan dipenuhi material bebatuan lumpur.
Areal sawah itu seluas 245 hektare di delapan desa itu antara lain Desa Haur Gajrug seluas 47 hektare, Bintangsari 35 hektare, Bintangresmi 40 hektare, Cipanas 28 hektare, Luhurjaya 35 hektare, Sipayung 20 hektare, Talagahiang 10 hektare dan Sukasari 30 hektare.
"Areal persawahan yang rusak itu lokasinya berada di tepi bantaran Sungai Ciberang dan berubah fungsi menjadi hamparan aliran sungai," ujarnya.
Baca Juga: Bupati Lebak Iti Jayabaya Ngamuk saat Rapat Banjir, Bawa-bawa Nama Jokowi
Sejumlah petani di Desa Calungbungur Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, mengatakan bahwa mereka bingung karena areal persawahan tertimpa lumpur setinggi satu meter sehingga tidak bisa ditanami padi.
Berita Terkait
-
Rombongan Mobil Rano Karno Bikin Macet saat Parkir di Stasiun Lebak Bulus, MRT Jakarta Minta Maaf
-
Kendaraan Rano Karno Parkir Dekat Stasiun MRT Bikin Macet, Pengamat Protes: Baru Jadi Wagub Dah Belagu
-
Lebih Nyaman, Wagub DKI Rano Karno Bakal Rutin Naik MRT ke Balai Kota
-
Efisiensi Tak Berlaku di Kalangan Pejabat? Pemkab Lebak Beli 4 Mobil Dinas Baru Seharga Rp 2,3 M
-
Harga Rumah Anies Baswedan, Blak-blakan Sengaja Tak Pasang Pagar demi Tetangga
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
- Mees Hilgers Berpotensi Tinggalkan Tim
- Ria Ricis Bantu Pengobatan Keponakan Ratusan Juta, Keberadaan Suami Oki Setiana Dewi Dipertanyakan
- Kunjungi Nunung ke Kost, Momen Raffi Ahmad Transfer Uang Jadi Perbincangan
Pilihan
-
Awal 2025, Wuling Sudah Dikalahkan BYD di Pasar EV Indonesia
-
Enjoy Soal Persaingan Lini Depan, Septian Bagaskara: Pelatih Punya Wewenang
-
Lepas Pelatih Kiper demi Timnas Indonesia, Bos Dewa United FC Ucap Pesan Menyentuh
-
Patrick Kluivert Harus Coret 6 Pemain Jelang Timnas Indonesia Lawan Australia, Siapa Tersingkir?
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
Terkini
-
Cegah Kecurangan, SPBU di Jalur Mudik Kota Tangerang Diuji Tera
-
5 Rekomendasi Hotel di Tangerang yang Cocok untuk Buka Puasa Bersama dengan Keluarga
-
Bayah Lebak Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,2
-
Polda Banten Terapkan 'Delay System' Pada Arus Mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Merak
-
Foto Bupati dan Wakil Bupati Lebak Diduga Dijual ke Sekolah, Dibanderol Rp300 Ribu