Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 05 Januari 2020 | 07:35 WIB
Puskemas Lebak Gedong kebanjiran pasien usai bencana banjir bandang di Lebak. (Foto: Suara.com/Yandhi Deslatama)

"Kami mengecek ke lokasi pengungsian untuk memastikan kebutuhan masyarakat. Kami mengimbau kepada masyarakat (yang ingin membantu) agar berkoordinasi dengan pihak kepolisian, agar bisa kami bantu salurkan ke posko resmi dan sampai ke masyarakat yang membutuhkan," kata Kepala Bagian Perencanaan (Kabag Ren) Polres Lebak, AKP Sadimun.

Melahirkan di tengah banjir bandang

Anah (30) melahirkan anak ketiganya usai banjir bandang dan longsor menerjang perkampungannya, di Desa Cinyiru, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis (2/1/2020) lalu. Anah harus berjalan kaki untuk keluar dari perkampungannya dan mengungsi ke lapangan lapangan futsal di Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, yang lebih aman.

Jarak antara perkampungannya di Desa Cinyiru ke lokasi pengungsian sekitar 10 kilometer. Ditengah perjalanan dia mengalami kontraksi, sehingga harus dinaikkan ke dalam mobil pick up untuk membantunya.

Baca Juga: Bencana Longsor di Lebak, Satu Orang Tertimbun dan Belum Ditemukan

"Jadi lahir emang udah waktu nya. Di tandu ke kantor kecamatan, dari kantor kecamatan kita angkut menggunakan los bak, ada losbak matrial kita pakai," kata Suripto, Kepala Puskesmas Lebak Gedong ditemui di Puskesmas.

Perkampungannya pernah terisolir sebelum ahirnya bisa ditembus oleh TNI, Polri dan para relawannya. Anah mengungsi ditemani kedua anaknya dan sang suami, Jamil (32). Putra ketiganya lahir secara normal dan sehat, dengan bobot sekitar tiga kilogram. Kini, Anah, Jamil, dan ketiga anaknya telah mengungsi ke rumah saudaranya di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten untuk pemulihan kondisi setelah melahirkan.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Load More