Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 02 Januari 2020 | 04:30 WIB
Lokasi bencana di kawasan Lebak Gedong Kabupaten Lebak pada Rabu (1/1/2020). [Suara.com/Yandhi Deslatama]

SuaraBanten.id - Bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kabupaten Lebak menyebabkan dua ribuan keluarga menjadi korban. Hingga saat ini, mereka dievakuasi di berbagai posko pengungsian yang didirikan di wilayah tersebut.

Kapolres Lebak AKBP Andre Firman mengemukakan, pihaknya bersama beberapa instansi terkait telah menyiapkan tempat pengungsian untuk menampung korban bencana tersebut.

"Kurang lebih total hampir dua ribu KK yang kita tampung di balai desa dan lapangan futsal. Kami sudah mempersiapkan logistik di setiap titik bencana, bekerjasama dengan desa," katanya saat ditemui di Mapolsek Cipanas pada Rabu (01/01/2020).

Ade mengemukakan, lokasi bencana terparah berada di Kecamatan Lebak Gedong. Wilayah tersebut, disebut Ade, merupakan sumber banjir bah yang terjadi di perkampungan di kawasan Gunung Halimun Salak.

Baca Juga: Bencana Terjang Lebak, Tujuh Jembatan Putus dan Satu Masjid Hanyut

"Yang kami alami tadi di perjalanan banyak jalan terisolir, karena banyak jalan yang tertimbun longsor. Sekitar ada enam titik tanah yang bercampur air, karena (jika dilalui) bisa tenggelam dalam tanah. Terparah itu di Lebak Gedong, karena air berasal dari sana," katanya.

Dari informasi yang dihimpunnya dari warga dan perangkat desa, dilaporkan delapan orang hilang, baik diduga hanyut hingga terkubur material longsoran. Pihak kepolisian masih mendalami informasi warga tersebut.

"Untuk orang hilang, ada dua orang diperkirakan hanyut, kemudian ada enam orang diperkirakan tertimbun tanah. Berdasarkan informasi dari masyarakat dan desa, masih kami dalami," jelasnya.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Baca Juga: Buka Akses Lima Desa di Lebak Gedong yang Terisolir, Alat Berat Dikerahakan

Load More