SuaraBanten.id - Pelaku pariwisata di Kabupaten Pandeglang saat malam pergantian tahun kali ini dihadapkan pada meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau. Erupsi yang terjadi di gunung tersebut membuat wisatawan membatalkan pemesanan hotel untuk menghabiskan malam tahun baru di kawasan pesisir Pandeglang.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pandeglang Widiasmanto mengemukan, dampak erupsi Anak Krakatau membuat para wisatawan memilih membatalkan booking hotel saat perayaan malam tahun baru. Dari 80 persen hotel yang terpesan sebelumnya, sebanyak 20 persen lebih dibatalkan.
"Tapi memang kita mengalami penurunan, kemarin sebelum isu itu pesanan sudah cukup lumayan bagus, yang awalnya persen yang bermalam saat tahun baru itu sudah 80 persen," ungkap saat dikonfirmasi Suara.com pada Selasa (31/12/2019).
Para wisatawan yang membatalkan pesanan itu tersebar di berbagai destinasi wisata pantai di Pandeglang. Akibatnya, jelang beberapa jam menghadapi tahun baru beberapa penginapan dan vila kosong. Menurutnya, alasan para wisatawan membatalkan pesanan karena dampak dari informasi erupsi gunung anak Krakatau.
"Untuk di Tanjung Lesung, termasuk vila dan penginapan di pinggir tanjung lesung sepi. Ada yang kosong ada yang pesanan satu dua. Carita juga sama mengalami penurunan juga. Infomasi (Erupsi Gunung Anak Krakatau) itu mungkin membuat mereka enggak mau ambil resiko mending mencari lokasi aman," jelasnya.
Meksi tersisa pesanan sebanyak 60 persen, PHRI masih ragu mereka tetap memesan untuk berlibur saat tahun baru.
"Mungkin saja yang 60 persen ini juga membatalkan booking ya bisa saja sore atau malam. Itu belum pasti. Yang 60 persen juga kita masih was-was. Bisa saja di pertengahan jalan belok kanan," ujarnya pesimis.
Terkait erupsi gunung anak Krakatau, lanjut Widi, berdasarkan informasi dari instansi terkait, sebetulnya tidak akan berpengaruh terhadap keamanan wisata di pantai Pandeglang. Sebab wisatawan hanya dilarang mendekati Gunung Anak Krakatau. Sementara, isu liar erupsi tersebut bakal menyebabkan tsunami, kata Widi, sangat merugikan pelaku wisata di Pandeglang.
"Itu kan imbauan dari BMKG dan dinas terkait dan itu sah-sah saja. Yang tidak aman kan berkunjung ke Anak Krakatau. Tapi kalau menghabiskan waktunya di darat atau pantai kan enggak masalah. Karena kami yakin aman. Kalau ada isu erupsi yang bisa menyebabkan tsunami itu sangat merugikan kita,"ucap Widi.
Baca Juga: Kisah Pesimisme Pelaku Usaha di Pesisir Pandeglang Jelang Malam Tahun Baru
Dengan situasi seperti ini, PHRI meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih terkait persoalan yang dihadapi pelaku wisata. Sebab industri pariwisata sangat sensitif terhadap isu keamanan dan kenyamanan.
"Kita berharap pemerintah memberikan perhatian yang lebih karena pariwisata itu sangat sensitif dengan hal-hal keamanan, kenyamanan, harus sama menyakinkan sama dengan industri untuk meyakinkan bahwa Pandeglang aman untuk kunjungi," harapnya.
Kendati demikian, Widi tak patah arang untuk tetap menyakinkan wisatawan jika Pandeglang aman untuk di kunjungi. Sebab jika sektor pariwisata di Pandeglang terpuruk, tidak hanya pelaku wisata yang merugi, sejumlah orang yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata akan kehilangan mata pencaharian.
"Mudah-mudahan rame lah karena akan membawa berkah buat kita dan semuanya. Kalau sepi bukan kita saja yang sedikit, tapi semua jadi sedih. Kalau rame kita juga menikmati semua."
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
-
Kisah Pesimisme Pelaku Usaha di Pesisir Pandeglang Jelang Malam Tahun Baru
-
Tahun Baru, Nelayan di Pandeglang Memilih Tak Melaut
-
Okupansi Penginapan Sepi, Bupati Pandeglang Tuding Info BMKG Penyebabnya
-
Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, Hotel di Pandeglang Beri Diskon Spesial
-
Liburan Nataru, Ini Empat Titik Rawan Kecelakaan di Pandeglang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Krisis BBM Shell: Pesan Haru Karyawan untuk Teman yang Dirumahkan di Tengah Badai Kelangkaan Energi
-
Optimisme Menguat, Investor Global Tingkatkan Proyeksi Harga Saham BBRI
-
BRI Dorong UMKM, Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Sentuh 2,5 Juta Debitur
-
PPP Lebak Kembali Usung Mardiono, Pilih Stabilitas di Tengah Isu Evaluasi Partai
-
DPC PPP Serang Solid di Belakang Mardiono, Siap Dukung di Muktamar X