
Seperti dirasakan Pengelola Rumah Makan Lancar Akew. Rumah makan yang berlokasi di Jalan Raya Caringin KM 3 Carita, Desa Penjamben Kecamatan Labuan hingga kini masih sepi pembeli.
"Sangat juah untuk meningkatkan para pembeli karena sepinya pengunjung ke wisata kuliner dan wisata pantai," katanya kepada Suara.com.
Setahun pasca tsunami Banten pada 22 Desember 2018 lalu, kondisinya tak sesuai ekspektasi Akew. Sebab, ia berharap tahun ini jumlah pengunjung kembali normal, nyatanya hal itu seperti bak panggang jauh dari api.
"Setelah merasakan duka (bencana tsunami), awalnya kita berharap membuat kembar baru. Tapi ya begini,"terangnya.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Kondisi Daerah Wisata di Anyer dan Carita Aman
Akew menceritakan, tingkat pembeli dua tahun lalu atau setahun sebelumnya tsunami. Ia merasakan banyaknya pembeli maupun pesanan dari hotel-hotel yang berada di Carita hingga Anyer mulai dari ikan bakar, maupun ikan mentah serta otak-otak. Stok ikan pun mencapai belasan kwintal.
"Kalau gambaran sebelum bencana, kita bicara tahun 2017 saja. Karena 2018 itu kan bencana. Kita merasa pengunjung terutama pesanan untuk dibawa oleh-oleh, untuk makan di situ, untuk bakar-bakar di hotel terutama otak-otak, itu kita kirim ke hotel-hotel yang ada di Carita sampai Anyer lumayan tinggi," katanya.
Hal berkebalikan terjadi di tahun ini. Ia mengatakan, berdasarkan data yang masuk ke manajemen, pesanan dari hotel-hotel baik otak-otak dan ikan bakar untuk para tamu nyaris tak ada.
"Pesanan di hotel yang masuk ke pihak manajemen tidak ada," ujarnya.
Awalnya Akew merasa gembira saat liburan Natal selama dua hari kemarin, lantaran jumlah pembelian cukup banyak. Kala itu, dia mengaku optimis jika pengunjung mulai berdatangan ke wilayah Carita. Sayangnya, setelah Gunung Anak Krakatau erupsi, pengunjung kembali sepi.
Baca Juga: Setahun Usai Tsunami, Umat Kristen di Carita Sambut Suka Cita Rayakan Natal
Rasa pesimis pun menghinggapinya di tahun baru kali ini. Lantaran tidak banyak wisatawan berkunjung ke wilayah Carita dan sekitarnya, Karena itulah, ia memilih tidak banyak mencadangkan ikan. Ia menyebutkan, saat ramai ikan yang terjual itu mencapai kuintal bahkan lebih, sementara saat ini paling banyak sekitar 50 kilogram berbagai macam ikan.
"Paling kita siap-siap menghadapi kesepian saat liburan tahun baru," ungkap Akew kembali mengeluh.
Dengan kondisi tersebut, rumah makan ini terancam merugi, selain sudah menyetok barang datang, termasuk menambah jumlah karyawan. Dengan demikian, ia berharap kepada pemerintah daerah untuk memberikan keringanan soal pajak.
"Kalau kerugian kita udah pasti. Karena kita sudah stok barang. Mungkin pekerja juga kita tambah untuk Natal dan tahun baru. Tapi nyatanya pengunjung tidak ada," katanya.
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Matic Murah untuk Wanita, Tahun Muda Harga Mulai dari Rp 65 Jutaan
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
Pilihan
-
Persija Jakarta Resmi Kenalkan 5 Asisten Pelatih Mauricio Souza
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Kantongi Laba Bersih Rp 1,2 Miliar
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Baterai Jumbo, Terbaik Juni 2025
-
Ini Alasan QJMotor Indonesia Baru Umumkan Harga Off The Road 4 Motor Barunya
Terkini
-
Klaim 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp300 Ribu
-
Ijazah Ditahan, Puluhan Alumni Ponpes Al Dzikri Geruduk Kemenag Kota Serang
-
Tokoh Pendidikan Banten Sebut KH Moch Yusuf Layak Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
-
Oknum Pegawai Kemenag Cilegon Nyambi Jadi Calo CPNS Dituntut 6 Tahun Penjara
-
Dua Bajing Loncat di Ciwandan Cilegon Dibekuk Usai Larikan Ratusan Kilogram Gula