SuaraBanten.id - Jelang malam pergantian tahun, pedagang ikan di Tempat Pelangan Ikan (TPI) 3 Labuan Kabupaten Pandeglang harus menelan kerugian besar karena sepi pembeli.
Kondisi tersebut jauh dari kondisi tahun-tahun sebelum bencana Tsunami Banten melanda pesisir Pandeglang pada 2018 lalu. Akibatnya, pedagang harus mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Seorang pedagang ikan TPI 3 Labuan Apriani (27) mengeluhkan penjual ikan jelang tahun baru sepi pembeli. Ia menduga pembeli yang biasanya merupakan wisatawan, masih takut berlibur ke pesisir pantai di Kawasan Labuan dan Carita.
"Menjelang tahun baru ini pembeli sangat sepi, antusiasme masyarakat untuk bakar-bakar ikan sepi. Tidak seperti tahun-tahun sebelum tsunami," katanya saat ditemui di TPI 3 Labuan pada Selasa (31/12/2019).
Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Kondisi Daerah Wisata di Anyer dan Carita Aman
Belum pulih trauma bencana tsunami tahun lalu, kekinian Gunung Anak Krakatau yang kembali aktif kembali membayangi wisatawan yang akan menghabiskan malam pergantian tahun di kawasan tersebut. Kondisi tersebut berdampak terhadap penjualan ikan.
"Mungkin karena banyak yang takut karena kemarin ada kabar bahwa gunung anak Krakatau kembali erupsi lagi. Jadi mungkin wisatawan takut datang ke Pandeglang. Sehingga penjual ikan secara global di di sini juga berkurang," katanya.
Awalnya, dia berharap tahun baru setahun setelah tsunami, para pembeli ikan kembali ramai. Namun hal itu tidak sesuai dengan harapan. Padahal jauh-jauh hari para pedagang sudah menyetok ikan dengan jumlah besar.
"Padahal para pedagang sudah menyiapkan stok ikan dua minggu lalu untuk persiapan tahun baru. Sehingga banyak ikan yang tidak terjual akhirnya terbengkalai," ucapnya.
Melimpahnya ikan yang masuk ke TPI 3 Labuan, selain hasil tangkapan nelayan setempat, termasuk juga kiriman daerah luar, seperti Lampung, Jakarta, Panimbang dan Binuangeun.
Baca Juga: Setahun Usai Tsunami, Umat Kristen di Carita Sambut Suka Cita Rayakan Natal
"Padahal stok ikan sudah banyak. Ada yang dari sini ada yang dari luar. Yang di luar itu dari Lampung. Ada yang dari Jakarta juga ada. Panimbang dan Binuangeun masuk ke Labuan,"terangnya.
Berita Terkait
-
Akhir Tahun Meriah, Jakarta Bakal Gelar Christmas Carol dan Perayaan Malam Tahun Baru di Pusat Keramaian
-
Kronologi 3 Siswa SDIT ICMA Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak Biaya Sekolah Rp42 Juta
-
Afgan Siap Bangkitkan Semangat Tahun Baru di Acara Ring In The New Year Mulia Style
-
Riwayat Pendidikan Rizki Natakusumah, Suami Beby Tsabina yang Jadi Perhatian Gegara Dinasti Politik
-
Heboh! Dinasti Pandeglang vs Dinasti Jokowi, Netizen: "Pantes Negeri Gak Maju"
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Program Special BRIguna Dalam Rangka HUT ke-129 BRI: Tersedia Suku Bunga Mulai dari 8,129%
-
Jadi Calon Bupati Serang, Ratu Zakiyah Tak Coblos Dirinya Sendiri, Kenapa?
-
Sikap Ramah dan Profesional CS BRI Bagi Penyandang Disabilitas Tuai Atensi Positif Publik
-
Malam Jelang Pencoblosan, KPU Cilegon Musnahkan 427 Surat Suara Rusak
-
Tinjau Penanganan Banjir di Tangerang, Al Muktabar Dorong Pembuatan Turap Permanen