Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 11 Oktober 2019 | 16:00 WIB
Kapolsek Menes Kompol Driyono alami lima tusukan. (Suara.com/Yandhi).

SuaraBanten.id - Kapolsek Menes, Kompol Driyono ikut mengalami luka-luka saat terjadi aksi penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto. Ada lima tusukan di tubuh Kompol Driyono yang di antaranya di bagian dada bagian kiri dan kanan, pundak bagian kiri, punggung dan sikut bagian kiri.

Dia mengaku sempat menghalau saat Wiranto diserang Syahril Alamsyah alias Abu Rara, pelaku penusukan. Namun, Driyono pun ikut menjadi korban saat istri Abu Rara, Fitri Andriana yang ikut terlibat dalam aksi penyerangan terhadap bekas Panglima ABRI itu.

Kapolsek Menes Kompol Driyono alami lima tusukan. (Suara.com/Yandhi).

"Saat itu (Wiranto) turun dari mobil, saya bersalaman. Kemudian balik badan, tiba-tiba yang laki-laki menerobos (untuk menusuk). Terus istrinya mau menusuk (Wiranto) saya halangi, akhirnya kena saya ini. Pisaunya itu dililit kain hitam," kata Kompol Driyono, ditemui di RS Sari Asih, Kota Serang, Banten, Jumat (11/10/2019).

Driyono mengaku sempat tak sadar kalau ikut ditikam anggota teroris jaringan JAD itu.
Lima tusukan itu baru disadari Driyono setelah petugas mengevakuasi Wiranto ke dalam mobil. Dengan kondisi seragam dinas berlumuran darah, Driyono langsung meminta bawahannya untuk menemaninya ke Puskesmas Menes.

Baca Juga: Pasca Penusukan Wiranto, Polda Jatim akan Mendeteksi Kelompok Anarki

"Saya minta temenin anggota saya ke Puskesmas. Jalan kaki saya kesana. Mungkin sekitar 500 meteran ke puskesmas nya," katanya.

Akibat luka-luka dari serangan istri teroris itu, Driyono kini terpaksa harus dirawat di RS Sari Asih. Pantauan Suara.com, terlihat beberapa petugas menjaga ketat di beberapa ruangan di rumah sakit tersebut.

Penjagaan yang melibatkan personel Polda Banten itu mulai dari pintu masuk utama, kemudian saat masuk ke ruang perawatan dan terakhir penjagaan di depan kamar perawatan Kompol Driyono.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Baca Juga: Wiranto Ditusuk Teroris, Sofyan Djalil Merasa Tak Terancam Pergi Sendiri

Load More