SuaraBanten.id - Bak cerita di sinetron, nenek Risma (76) yang hidup sebatang kara dan tinggal puluhan tahun di Papua akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarganya di Kampung Nagrak, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Cerita nenek Risma bermula pada tahun 1990 silam, ia berpisah dengan keluarganya di Serang karena harus ikut sang suami ke Papua untuk bertugas di sana. Namun setelah suami meninggal, nenek Risma hidup sebatang kara dengan kondisi mata mengalami gangguan penglihatan.
Entah kebetulan atau sudah menjadi rencana Tuhan, Nenek Risma bertemu dengan Pudin Mahpudin anggota Paguyuban Budak Pandeglang (PADAKPA) yang bertugas di Papua. Nenek Risma pun menceritakan kisah hidupnya dan ingin bertemu dengan keluarga di Pamarayan.
Mendengar kisah itu, Pudin langsung menghubungi anggota paguyuban lain yang berada di Pandeglang dan mencari keberadaan anggota keluarga sang nenek di Pamarayan.
“Terakhir bertemu tahun 1990. Kami keluarga telah berusaha mencari keberadaan Ibu Risma selama 20 tahun tapi hasilnya nihil,” kata Durahman adik kandung dari Nenek Risma, sebagaimana dilansir Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), Sabtu (14/9/2019).
Menurut Durahman, keluarga sempat putus asa mencari keberadaan nenek Risma karena selalu menemui jalan buntu. Ia mengaku sangat gembira mendengar kabar bahwa sang kakak akan segera kembali ke Pamarayan.
“Saya sangat berterima kasih kepada semuanya yang sudah memfasilitasi kakak saya untuk kembali ke kampung halaman sehingga kami bisa berkumpul kembali,” ucap Durahman penuh haru.
Sementara itu, pembina PADAKPA, Deni Ahmad Fanani mengaku jika saat ini beberapa kelompok relawan nenek Risma sedang mengurus kepulangannya dari tanah Papua.
“Proses kepulangan ibu Risma sedang diurus beberapa kelompok relawan, mudah-mudahan ibu Risma bisa segera berkumpul dengan anggota keluarganya yang lain dan proses pemulangannya bisa berjalan lancar,” katanya.
Baca Juga: Polisi Gerebek Prostitusi Online Penyedia Threesome di Serang
Berita Terkait
-
Lukas Enembe: 61 Tokoh Papua yang Bertemu Jokowi Tak Miliki Kapasitas
-
Haris Azhar Sebut Ada Rangkaian Intimidasi Terhadap Aktivis HAM Papua
-
KontraS: Pertemuan Jokowi dengan 61 Tokoh Papua di Istana Hanya Pencitraan
-
KontraS: Tak Mungkin Polisi Tidak Tahu soal Teror Ular di Asrama Papua
-
Blokir Internet di Jayapura Dibuka Sebagian
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Jakarta-Tanjung Lesung Cuma 2 Jam! Tol Serang-Panimbang Seksi 2 Siap Beroperasi Oktober 2026
-
KLH Izinkan Tiga PSEL Berdiri Sendiri di Tangerang Raya, Ada Syarat Ketat Ini!
-
Kacau! Bawaslu Serang Temukan Data 'Hantu' dan 'Zombie': Ada Pemilih Meninggal Terdaftar Baru
-
Aktivis Cilegon: Operasi Senyap Dasco Selamatkan Warga Periuk dari Penggusuran
-
Aksi Nyata Suntik Dana Warga: Jalan Rusak Tangsel Ditambal Surya Insomnia, Pemda Cuma Lihat?