SuaraBanten.id - Terduga pembunuh gadis dari Suku Baduy Luar berinisial Sw (13) akhirnya tertangkap. Perburuan terhadap terduga pelaku dilakukan tim gabungan dari Polres Lebak dan Polda Banten.
"Iya sudah tertangkap tiga orang," kata Kapolres Lebak, AKBP Dani Arianto, melalui pesan singkatnya, Kamis (05/09/2019).
Meski demikian, Dani belum bisa memberikan informasi lengkap terkait kasus pembunuhan gadis Baduy itu. Hal itu lantaran dirinya sedang dalam perjalanan menuju Mapolda Banten.
"Persiapan mau ke Polda (Banten) bawa pelaku dan BB (barang bukti)," katanya.
Baca Juga: Misteri Pembunuhan Gadis Baduy, Polisi Telah Periksa Delapan Saksi
Sebelumnya, pada Jumat, 30 Agustus 2019, warga Suku Baduy dilanda duka. Seorang gadis Baduy Luar berinisial SW (13) pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB ditemukan bersimbah darah dengan banyak luka di tubuhnya.
SW ditemukan oleh kakaknya di dalam saung yang berada ditengah perkebunan di Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Jarak perkebunan itu sekitar 5 kilometer dari perkampungan Baduy terdekat yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Berdasarkan kronologis dari kepolisian, pada hari Jumat, 30 Agustus 2019 sekitar pukul 06.00 WIB, orang tua dan kakak korban berangkat kerja. Korban sendirian di dalam saung milik Sarka, yang berlokasi di tengah perkebunan Kampung Kadu Helang, Desa Cisimet Raya, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Kakak korban sore hari pulang ke saung tersebut dan melihat banyak darah di depan saung itu. Setelah melihat ke dalam, dia pun kaget, melihat adiknya bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa.
Kakak korban pun mencari pertolongan ke kebun yang masih ada petaninya, meski jarak lumayan jauh dari lokasi kejadian. Hingga akhirnya bertemu Sahrudin, warga tetangga kampung, tepatnya di Kampung Kipar, Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar.
Baca Juga: Hasil Forensik Gadis Baduy, Dokter: Ada Bekas Kekerasan Tumpul Pada Kelamin
Sahrudin kemudian melaporkan ke aparat kepolisian di Polsek Leuwidamar. Kemudian laporan itu dilanjutkan ke Polres Lebak dan Polda Banten.
Petugas kepolisian dari Polsek Leuwidamar datang lebih dahulu ke lokasi kejadian, karena jaraknya relarif dekat. Kemudian disusul dari Polres Lebak di malam hari, karena harus menempuh perjalanan sekitar dua jam menuju perkampungan terdekat dan dilanjutkan berjalan kaki ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kemudian disusul tim dari Polda Banten yang membawa anjing pelacak dan inafis, yang baru datang menjelang tengah malam.
Olah TKP dilakukan malam itu juga dengan penerangan alakadarnya, dari lampu senter dan handphone yang dibawa petugas kepolisian, warga Suku Baduy Luar dan masyarakat setempat. Begitupun memeriksa saksi di tengah malam.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
-
Kesal Tak Diberi Uang Modal Tunangan, Cucu Bunuh Kakek di Jambi
-
Cerita Istri Sewa 2 Pembunuh untuk Habisi Suami: Cuma Bayar Rp 100 Ribu
-
Rekonstruksi Pembunuhan karena Cinta Segitiga di Solo
-
Fakta Baru Pembunuhan Berlatar Belakang Cinta Segitiga di Solo
-
Jalani Rekonstruksi, Pembunuh Berlatar Cinta Segitiga Peragakan 40 Adegan
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Korban Digagahi Sejak SD Hingga SMA
-
Xpander Picu Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang-Merak, Dua Orang Luka-luka
-
Kasus Dugaan Korupsi Jamkrida Diselidiki Polda Banten
-
Kelebihan Bayar Lahan RSUD dan Puspemkab Tangerang Rp26 Miliar Disorot BPK
-
Ekspor Banten di Smester 1 Capai 3,6 Dolar Amerika