SuaraBanten.id - Surat terbuka yang ditulis Siti Alliah untuk Presiden Joko Widodo mengenai permintaan agar mendapat keringanan biaya kuliah di Kampus Uniersitas Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten ditanggapi rektor kampus tersebut.
Rektor Untirta Soleh Hidayat mengatakan Siti bisa mengajukan surat keringanan pembayaran uang pangkal sebesar Rp 15 juta yang ditujukan ke Rektor Untirta Banten.
"Kalau ada yang keberatan sepanjang memang dari masyarakat itu mengajukan permohonan keringanan pembayaran, kan bisa. Tidak sekaligus (dibayar) bukan dikurangi, dicicil kan bisa kami pertimbangkan," kata Rektor Untirta Soleh Hidayat saat dihubungi Suara.com pada Kamis (1/08/2019).
Ia pun menambahkan, syarat yang harus dibawa Siti berupa surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau kantor desa. Kemudian mengajukan surat permohonan keringan pembayaran uang pangkal yang ditujukkan ke rektor.
Nantinya, Rektor Untirta akan mengirim surat ke Wakil Rektor (WR) 2 untuk ditindaklanjuti. Biasanya, lanjut Soleh, akan dilakukan dahulu mediasi atau musyawarah terlebih dahulu antara WR 2 dengan calon mahasiswa untuk mencari titik temu.
"Tapi kalau ada (keberatan uang pangkal), kami tanyakan berapa kesanggupannya. Kalau betul-betul tidak mampu ya dicicil lah, tidak usah bikin surat ke presiden, mengajukan (surat permohonan keringanan) juga belum ke kita," katanya yang akan menuntaskan jabatannya sebagi rektor pada Oktober mendatang.
Jika saja Siti Alliah masuk ke Untirta melalui jalur nilai rapor dan SBMPTN, bisa saja mendapatkan kemudahan berupa beasiswa Bidikmisi hingga keringanan biaya semester yang hanya Rp 500 ribu.
Namun, karena Siti mendaftar dan masuk kuliah di Untirta melalui jalur Ujian Mandiri (UM), maka sudah ada aturan Permendikti yang mengatur iuran uang pangkal untuk pengembangan pendidikan di dalam kampus.
"Perguruan tinggi negeri kalau jalur penerimaannya mandiri, menurut peraturan menteri tentang penerimaan mahasiswa baru boleh. Dapat memungut pengembangan institusi, kami sudah sepakati kelompok (juruan) IPA sebesar Rp 15 juta," jelasnya.
Baca Juga: Ingin Bahagiakan Orang Tua, Alasan Siti Tulis Surat Terbuka Kepada Jokowi
Untuk diketahui, Siti Alliah (19), anak petani karet di Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Dia berharap mendapat bantuan biaya masuk kuliahnya di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten.
Saat ini, Siti dinyatakan diterima di jurusan Teknik Elektro di Fakultas Teknik Untirta. Namun untuk bisa mengenyam bangku kuliah tersebut, Siti diharuskan membayar uang pangkal sebesar Rp 15 juta. Namun, hingga saat ini Siti belum mampu memenuhinya, lantaran ketidakmampuan ekonomi yang dihadapi keluarganya.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati
-
Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana
-
Siapkan Ruang Khusus Disabilitas, Layanan Perbankan BRI Cilegon Lebih Personal dan Bermartabat
-
Penghijauan Berbasis Edukasi dan Komunitas, Menanam Pohon Bukan Sekadar Seremoni
-
Melipir ke Bayah Lebak! Surga Pantai dan Lobster Murah untuk Libur Akhir Tahun Keluarga