Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 01 Agustus 2019 | 14:06 WIB
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. [untirta.ac.id]

SuaraBanten.id - Surat terbuka Siti Alliah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berharap bisa melanjutkan pendidikan di Jurusan Teknik Elektro di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten belum mendapat jawaban.

Meski begitu, Siti berharap bisa mendapatkan beasiswa bidikmisi agar bisa meneruskan pendidikan di Untirta.

"Nulis itu (surat terbuka) karena pasti seorang anak ingin bisa membahagiakan orang tuanya. Karena saya sudah pingin banget kuliah di universitas negeri dengan jurusan itu (Teknik Elektro)," kata Siti Alliah, melalui sambungan selulernya, Kamis (01/08/2019).

Kini, dia bekerja sebagai penjaga toko milik saudaranya di Jakarta untuk menyambung hidup, sembari mengumpulkan biaya untuk membayar uang pangkal kuliah sebesar Rp 15 juta.

Baca Juga: Sulit Bayar Uang Kuliah di Untirta, Siti Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi

"Disuruh juga sama orang tua, dari pada di sini (Pasaman) enggak ada kerjaan mending bantu-bantu mereka kerja disana (Jakarta). Terus saya di sini datang ke Jakarta sambil nunggu-nunggu hitu hasilnya, sambil kerja," terangnya.

Impian Siti menimba ilmu tak ingin putus lantaran keterbatasan ekonomi. Keinginannya melanjutkan pendidikan terus berusaha diraihnya sembari berharap Jokowi mendengarkan keluhannya.

"Harapan bisa dibantu, supaya sekolahnya (kuliahnya) jadi (berlanjut). Kalau enggak dibantuin Rp 15 juta itu enggak bisa kebayar kalau sama saya yamg orang tuanya hanya bekerja sebagai petani (karet)," jelasnya.

Untuk diketahui, Siti Alliah (19), anak petani karet di Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Dia berharap mendapat bantuan biaya masuk kuliahnya di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten.

Saat ini, Siti dinyatakan diterima di jurusan Teknik Elektro di Fakultas Teknik Untirta. Namun untuk bisa mengenyam bangku kuliah tersebut, Siti diharuskan membayar uang pangkal sebesar Rp 15 juta. Namun, hingga saat ini Siti belum mampu memenuhinya, lantaran ketidakmampuan ekonomi yang dihadapi keluarganya.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Dokter Ini Buat Surat Terbuka untuk para Dokter

Kontributor : Yandhi Deslatama

Load More