SuaraBanten.id - Bisnis parkir menggiurkan di lokasi wisata kerap menjanjikan untuk meraup pundi-pundi rupiah. Tak heran, jika kemudian lahan parkir di satu tempat wisata dikelola beberapa kelompok, seperti di Kawasan Kesultanan Banten.
Parkiran di Kawasan Kesultanan Banten sendiri, diakui dikelola oleh beberapa kelompok, salah satunya dikelola oleh warga Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
Warga setempat yang kesehariannya berada di reruntuhan Kesultanan Banten itu bahkan mengaku mengelola parkiran sepeda motor, bagi pengunjung ke lokasi wisata religi tersebut.
"Parkiran motor nggak ada yang megang. Cuma warga masyarakat dengan satgas, terutama se-kelurahan Banten hanya untuk mengamankan saja daripada acak-acakan," kata Kasatgas Banten, Sibli di kediamannya, Rabu (12/06/2019).
Baca Juga: Mahalnya Tarif Parkir di Situs Kesultanan Banten, Siapa yang Bermain?
Sibli sendiri bertugas mengkoordinir pemuda pengangguran di Kelurahan Banten untuk mengurus parkiran sepeda motor bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kasemen.
Kepada Suara.com, Sibli bercerita sejak dirinya mengkoordinir pemuda untuk bekerja sebagai tukang parkir, tindakan premanisme dan mabuk-mabukan berkurang jauh.
Terkait lahan parkir, Sibli mengaku menggunakan lahan kosong milik warga atau menggunakan tempat di sekitar situs Kesultanan Banten yang memiliki tanah lapang. Dari tukang parkir yang dikoordinirnya, Sibli mematok uang parkir sebesar Rp 3 ribu per kendaraan roda dua, bukan Rp 5 ribu seperti yang ramai diperbincangkan.
"Koordinatornya kan saya merangkul muspika, aparat, biar enggak ada preman. Uang (parkir)-nya digunakan membayar kebersihan, membeli air, air wudu, penyiraman bunga. Kalau mengandalkan pemerintah kan enggak bisa dadakan. Sebagian untuk masyarakat yang jaga parkiran, dibagi rata. Yang mau jaga parkir ya silahkan gabung, sama-sama menikmati," ujarnya.
Dari uang Rp 3 ribu yang ditarik tukang parkir dalam pengelolaannya, Sibli berdalih ada juga yang disisihkan untuk menambah tenaga kebersihan di Sekitar Kesultanan Banten. Lantaran tenaga kebersihan yang disiapkan pemerintah hanya berjumlah 22 orang, lalu penjaga keamanan hanya berjumlah 15 orang, dianggap tidak memadai menjaga Situs Kesultanan Banten itu.
Baca Juga: Diduga Gelapkan Dana Rp 200 Juta, Sultan Banten Dilaporkan ke Polisi
"Sekian persen kebersihan, sekian persen untuk yang bayar tenaga parkir, sekian persen untuk makan. Pinginnya saya mah semua dikelola pemerintah, ambil (pekerjakan) yang nganggur-nganggur," jelasnya.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
-
Soleh Solihun Soroti Tarif Parkir Gedung Usmar Ismail Jakarta, Ada Apa?
-
Aji Mumpung, Viral Jukir Minimarket 'Getok' Tarif Parkir Motor Rp15 Ribu
-
Profil Pemilik Green Office Park yang Viral Karena Tarif Parkir Rp40 juta
-
Ini 131 Lokasi Parkir yang Tarifnya Naik di DKI Jakarta
-
Akhir Pekan Bikin Kantong Jebol, Harga BBM dan Tarif Parkir Kompak Naik
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten