SuaraBanten.id - Ramai pemberitaan mengenai tarif tiket parkir yang mahal di Situs Kesultanan Banten menjadi buah bibir di media sosial. Bayangkan saja, untuk parkir kendaraan roda dua dikenakan tarif Rp 5 ribu.
Persoalan tersebut tentunya merugikan pengunjung yang menggunakan kendaraan roda dua ke situs bersejarah di Banten tersebut. Untuk mencari tahu ihwal tersebut, Suara.com berupaya menyusurinya dari lokasi parkir sepeda motor yang berada di samping Museum Banten.
Saat memasuki area parkir tersebut, seorang pemuda setempat mengarahkan pengunjung parkir di sebuah taman. Saat keluar dari parkiran, pengguna jasa dimintai tarif Rp 5 ribu untuk satu sepeda motor.
Namun, tiket parkirnya berbeda dari yang beredar luas di medsos dan pemberitaan. Kertas parkirnya berwarna putih dan tidak ada tulisan Dishub Kota Serang serta nominal tarif parkirnya.
Baca Juga: Diduga Gelapkan Dana Rp 200 Juta, Sultan Banten Dilaporkan ke Polisi
Setelah dari lokasi parkir yang pertama, Suara.com menuju lokasi kedua kantong parkir yang berada di pintu gerbang pertama Benteng Surosowan. Pada lokasi tersebut, berdiri pos penjagaan Dishub Kota Serang dan sebuah portal. Meski begitu, warga masyarakat terlihat bebas meminta uang dari pengunjung, tanpa alasan yang jelas.
Persoalan tersebut mulai sedikit terkuak, ketika Suara.com menemui seseorang bernama Sibli. Kepada Suara.com, Sibli mengaku sebagai Kepala Satgas Banten yang turut mengelola lahan parkir. Dari pengakuan Sibli, dikemukakan tarif tiket motor sebenarnya hanya Rp 3 ribu.
"Motor Rp 3 ribu, mobil Rp 5 ribu, retribusi. Kalau (tiket parkir) yang warna biru itu kartu Dishub (Kota Serang), yang diresmikan Dishub punya Haji Munib, karcisnya menginduk ke Haji Munib, setorannya ke sana, warga biasa, orang dekatnya Wali Kota (Serang)," kata Sibli saat ditemui di kediamannya yang berada di belakang Masjid Agung Kesultanan Banten, Rabu (12/06/2019).
Bagi warga, Munib bukanlah nama asing. Ia dikenal sebagai orang dekat Walikota Serang, Safrudin dan dipercaya 'mengelola' parkiran di dua lokasi, yakni Terminal Sukadiri dan Terminal Kebalen.
Berdasar penuturan Sibli, banyak oknum dan orang titipan pejabat di Pemkot Serang yang 'bermain' di lahan parkir.
Baca Juga: Arus Balik Lewat Jalur Cilegon, Serang dan Karawang, Cicipi 3 Kuliner ini
"Parkiran Mobil dikelola Haji Munib. Kalau parkir mobil ada tiga (lokasi), yang resmi ada satu (pengelola), (megang) terminal Sukadiri sama Kebalen, parkiran mobil," ujarnya.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
-
Di Banten, Mau Masuk Objek Wisata Religi Saja Kena Pungutan Liar
-
Tarif Parkir Akan Naik, Anies: Tak Ada Perbedaan Harga PNS dan Umum
-
Tunggu SK, Subsidi Parkir PNS di Lapangan IRTI Belum Dihapus
-
Apes, Penyiar Radio Ini Harus Bayar Tarif Parkir Rp 1,2 Juta
-
Anies Akui Prediksi Tarif Parkir di Jakarta Naik Rp 50 Ribu Bikin Gelisah
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
Penyelundupan Sabu 40 kg Jaringan Aceh-Banten Terungkap, Digagalkan Petuas Bea Cukai
-
Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hari Ini, Jangan Sampai Kehabisan
-
Dikenalkan Pria Oleh Denny Caknan, Ria Ricis Doakan Kariernya Melambung Terus
-
Anak di Bawah Umur Digilir Teman Ayahnya, Pemulung di Cilegon Polisikan Pelaku
-
Kadinkes Banten Ngaku 'Tak Tau Detil' Anggran Rp1,8 Miliar untuk Peresmian Dua RSUD