BRI Revitalisasi Lebih 100 Sungai, Libatkan Ribuan Warga dalam Padat Karya

BRI percaya sungai bersih adalah warisan berharga bagi generasi mendatang dan fondasi pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Fabiola Febrinastri
Minggu, 28 September 2025 | 16:06 WIB
BRI Revitalisasi Lebih 100 Sungai, Libatkan Ribuan Warga dalam Padat Karya
BRI Peduli ajak generasi muda rayakan Hari Sungai Sedunia. (Dok: BRI)

SuaraBanten.id - Menjaga sungai berarti menjaga masa depan. Upaya kecil seperti tidak membuang sampah ke sungai, mengurangi penggunaan plastik, hingga turut dalam aksi bersih sungai adalah langkah konkret dalam menjaga keseimbangan lingkungan.

Memaknai Hari Sungai Sedunia yang dirayakan setiap hari Minggu keempat di bulan September, BRI Peduli melalui Program “Jaga Sungai, Jaga Kehidupan” mengajak generasi muda melaksanakan aktivasi bersih-bersih sungai dan edukasi lingkungan di Tukad Badung yang terletak di Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Provinsi Bali.

Kegiatan ini tidak hanya fokus pada pembersihan Tukad Badung yang berada di kawasan konservasi mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Bali, tetapi juga dilakukan edukasi kebersihan dan pemasangan penghalang sampah (Trash Barriers) untuk mencegah masuknya kembali sampah ke aliran sungai.

Corporate Secretary BRI Dhanny mengungkapkan bahwa memperingati Hari Sungai Sedunia bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, namun menjadi titik balik membangun kesadaran kolektif terutama bagi generasi muda.

Baca Juga:Transformasi Digital BRI Didukung 100+ Fitur Unggul di BRImo

“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah di aliran sungai, tetapi juga untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sumberdaya alam”, ungkapnya.

Tidak hanya itu, edukasi pilah sampah menjadi langkah penting dalam upaya menjaga kelestarian  lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sungai. Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas. Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah dan hasilnya dijual ke pengepul sampah.

Dhanny menambahkan bahwa Program BRI Peduli “Jaga Sungai Jaga Kehidupan” telah dilaksanakan sejak 2020 dan telah merevitalisasi lebih dari 100 sungai di berbagai daerah di Indonesia. Sungai-sungai tersebut secara rutin juga dibersihkan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis padat karya. 

Dalam pelaksanaanannya, BRI juga menggandeng Yayasan Sungai Watch Indonesia yang merupakan organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk melindungi dan menjaga kebersihan sungai-sungai di Indonesia dari pencemaran, terutama sampah plastik. 

Kolaborasi antara BRI dan Sungai Watch sejak awal 2025 mencatat beberapa pencapaian, diantaranya berhasil memasang 18 trash barrier di Tukad Badung Denpasar dan berhasil mengumpulkan 64.480 kg sampah anorganik. Kegiatan pengumpulan dan pembersihan yang dilakukan di Sungai tersebut telah melibatkan 2.221 warga maupun relawan dan menghasilkan potensi reduksi karbon 193.27 Ton CO2e.

Baca Juga:BRI Beri Pendampingan bagi Kopi Toejoean untuk Naik Kelas

Sejak didirikan di tahun 2020, Sungai Watch telah berupaya memasang 381 trash barrier di 11 wilayah di Indonesia. Dengan pendekatan berbasis komunitas, Sungai Watch bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk tidak hanya membersihkan sungai, tetapi juga mengedukasi pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta pemberdayaan berbasis padat karya.

”Melalui momentum Hari Sungai Sedunia, BRI menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan melalui program-program nyata yang melibatkan generasi muda dan masyarakat. BRI percaya, sungai yang bersih dan terjaga akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang sekaligus fondasi penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tutup Dhanny. ***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak