Pesantren ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 1.600m² dan menerapkan pendekatan holistic dengan kurikulum tambahan berupa pendidikan keterampilan hidup (life skill), kepemimpinan, dan kewirausahaan.
Di antaranya, para santri dilatih melalui budidaya ternak kambing, budidaya ikan lele, hingga digital printing sebagai bentuk penguatan kompetensi praktis.
AlDzikri juga membuka akses pendidikan gratis untuk santri yatim, membuktikan komitmennya terhadap inklusi sosial dan pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah.
Pengelolaan pesantren menekankan aspek disiplin, akhlak, dan hubungan baik dengan lingkungan sekitar, serta terus memperbaiki sarana prasarana demi kualitas belajar yang lebih baik.
Baca Juga:Sungai Ciujung Tercemar Limbah Industri, Air Menghitam, Pengusaha Tambak Terdampak
Pondok ini kerap menerima dukungan lembaga sosial dan BUMN, termasuk bantuan sembako dan fasilitas belajar dari ASDP Indonesia Ferry, terutama di bulan Ramadan.
Keberadaan AlDzikri makin memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan agama, keahlian praktis, dan pengembangan karakter di Serang.