"Keren begini. Karena hari ini, hari terakhir kalian pakai baju SMA. Dan setelah ini kalian bakal rindu masa masa tanpa beban itu," ungkap @ri***io yang menyebut hari itu menjadi akhir para siswa mengenakan pakaian sekolah mereka.
"Nah gini, konsepnya perpisahan jadinya bukan adu dandan menor, baju show sama cekrak-cekrek sok iye ya neng auraa yang kritis dan nganggep Rp1 juta itu “cuma”," kata akun @ar***no tampak setuju dengan konsep wisuda SMA simpel tanpa kebaya dan jas itu.
"Normalisasikan program wisuda hanya untuk yang menempuh kuliah," ungkap @hu***ty tampak setuju dengan komentar sebelumnya dan menyebut wisuda hanya untuk mahasiwa.
"Pakaian sih simple, tpi gedung, dekornya dll (emoji ketawa 2x). Simple ndas mu (emoji ketawa 2x)," ujar @yo***ia menyoroti gedung dan dokorasi acara yang terbilang mewah.
Baca Juga:Viral Pria Tetap Tersenyum dan Semangat Ikut Seleksi PPPK Meski Habis Kecelakaan
Ditambah beberapa waktu lalu, larangan menyelenggarakan wisuda atau purnawiyata untuk sekolah di jenjang SMA/SMK banyak menjadi sorotan publik. Tak sedikit yang menyebut bila hal itu berlebihan dan membebani wali murid.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan pelarangan kegiatan wisuda pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA).
Larangan ini dikeluarkan menyusul banyaknya laporan praktik wisuda yang bersifat seremonial dan memberatkan secara finansial orang tua siswa.
Wisuda yang semula dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi pendidikan justru berkembang menjadi kegiatan komersial.
Beberapa sekolah mewajibkan pembayaran dengan nominal tinggi untuk sewa gedung, kostum toga, hingga dokumentasi.
Baca Juga:Viral Oknum Polisi Polres Tangsel Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Disebut Alami Gangguan Mental
Padahal, pada dasarnya wisuda bukan kegiatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.