Evaluasi Makan Bergizi Gratis di Tangsel: Banyak Siswa Tak Suka Daging

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel Nindy Sabrina menyebut banyak siswa dii Tangsel tak suka daging.

Hairul Alwan
Rabu, 15 Januari 2025 | 15:30 WIB
Evaluasi Makan Bergizi Gratis di Tangsel: Banyak Siswa Tak Suka Daging
Siswa MI Tarbiyatul Athfal Tangsel memakan menu makanan bergizi gratis, Rabu 15 Januari 2025. [Wivy Hikmatullah]

SuaraBanten.id - Uji coba program makan bergizi gratis di Tangsel sudah berjalan hampir dua pekan. Hasil evaluasi sementara, cukup banyak siswa yang tak suka memakan daging.

Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel Nindy Sabrina saat menghadiri uji coba makan bergizi gratis di MI Tarbiyatul Athfal, Rabu, 19 Januari 2025.

Menurutnya, berdasarkan sampah makanan yang dikumpulkan bekas makan para siswa, banyak sisa daging yang terbuang.

"Evaluasinya untuk yang susah makan daging itu tinggi, diketahui dari sampah sisa makannya yang kami kumpulkan. Ternyata memang nggak biasa makan daging," ungkap Nindy usai distribusi makan bergizi gratis di MI Tarbiyatul Athfal, Rabu, 19 Januari 2025.

Baca Juga:Siswa MI Tarbiyatul Athfal Tangsel Tak Habiskan Menu Makan Bergizi Gratis: Takut Muntah

Dalam kesempatan itu, Nindy juga menanggapi keluhan adanya daging keras yang dirasakan siswa SDN Lengkong Gudang, Tangsel beberapa waktu lalu.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel Nindy Sabrina saat distribusi di MI Tarbiyatul Athfal, Lengkong Gudang Timur, Rabu, 15 Januari 2025. [Wivy Hikmatullah/SuaraBanten.id]
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel Nindy Sabrina saat distribusi di MI Tarbiyatul Athfal, Lengkong Gudang Timur, Rabu, 15 Januari 2025. [Wivy Hikmatullah/SuaraBanten.id]

"Kita tuh punya cadangan kalau ada yang daging keras atau amit-amit kelupaan gizi, kita ganti kalau tim kita tahu. Tinggal lapor aja ke guru," ungkapnya.

Sementara soal anggaran uji coba makan bergizi gratis di Tangsel itu, Nindy masih menutupi berapa anggaran yang dihabiskan untuk uji coba program Presiden Prabowo itu.

Padahal, Nindy bilang, sebelum makan bergizi gratis itu didistribusikan, pihaknya menghitung terlebih dahulu kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk diajukan ke Badan Gizi Nasional.

"Kalau masalah anggaran kami belum tahu. Kami cuma bikin menunya, kami ajukan anggarannya, keluar itu," bebernya.

Baca Juga:Distribusi Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Siswa Sebut Daging Keras

Soal harga satu porsi makan bergizi gratis itu, Nindy tak menampik, jika porsi makan dengan lauk yang disajikan seperti nasi, ayam teriyaki, telur urak-arik, tumis tahu toge, dan jeruk itu lebih dari Rp10 ribu.

"Anggaran dari BGN gelondongan, nggak pecah-pecah gini. Saya belum boleh, karena masih proses semua takut salah ngomong," ungkap Nindy.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini