Siswa MI Tarbiyatul Athfal Tangsel Tak Habiskan Menu Makan Bergizi Gratis: Takut Muntah

Sejumlah siswa MI Tarbiyatul Athfal Tangsel tidak menghabiskan menu makan bergizi gratis, Rabu (15/1/2025).

Hairul Alwan
Rabu, 15 Januari 2025 | 14:57 WIB
Siswa MI Tarbiyatul Athfal Tangsel Tak Habiskan Menu Makan Bergizi Gratis: Takut Muntah
MI Tarbiyatul Athfal Tangsel menyantap menu makan bergizi gratis, Rabu (15/1/2025). [Wivy Hikmatullah/SuaraBanten.id]

SuaraBanten.id - Program makan bergizi gratis di Tangsel kembali dilakukan di MI Tarbiyatul Athfal, Lengkong Gudang, Serpong, Rabu, 15 Januari 2024.

Makanan bergizi gratis yang ditempatkan di wadah stainless itu dibagikan ke ratusan siswa MI Tarbiyatul Athfal Tangsel. Total ada 198 paket nasi yang dibagikan pada hari ini.

Setiap paket makan bergizi gratis di MI Tarbiyatul Athfal Tngsel itu berisi nasi putih, tumis tahu toge, ayam teriyaki, telor urak-arik dan jeruk.

Meski demikian, ternyata ada sejumlah siswa yang tak mau memakan sayur dan lauk makan bergizi gratis itu dengan berbagai alasan.

Baca Juga:Distribusi Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Siswa Sebut Daging Keras

Salah Siswa kelas II MI Tarbiyatul Athfal bernama Anas mengaku, tak memakan tumis tahu toge dan telur urak-arik lantaran takut muntah.

"Kalau makan tahu sama telur di rumah nanti muntah. Ada alergi," kata bocah kelas II MI Tarbiyatul Athfal itu.

Hal senada juga diungkapkan Iki, teman sebangku Anas. Bocah 8 tahun itu tak memakan tumis tahu toge dan telur urak-arik karena alergi.

"Sama, alergi juga," katanya kepada awak media sambil membereskan tempat makannya.

Soal adanya siswa yang alergi itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel Nindy Sabrina mengeklaim, pihaknya telah melakukan survei dan mendata ke setiap sekolah yang menjadi tempat uji coba makan bergizi gratis di Tangsel soal siswa yang memiliki alergi makanan.

Baca Juga:Fakta Baru Satu Keluarga di Tangsel Tewas, Pinjol dan Judi Online Jadi Penyebab

"Sebenarnya kami tanya ke gurunya ke wali kelasnya masing-masing. Ke kelas II juga tadi saya tanya, kita sering evaluasi karena ada yang sakit koreng jadi ga bisa makan telur. Mungkin orangtuanya waktu isi google form juga lupa," ungkap Nindy.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini