Survei Elektabilitas Hasbi Jayabaya Berada di Puncak, Dibayangi Faizal dan Sanuji

Hasbi Jayabaya belum dominan dan masih berpotensi dikejar sejumlah bakal calon Bupati Lebak lainnya seperti Faizal Hermiansyah dan Sanuji Pentamarta.

Hairul Alwan
Selasa, 09 Juli 2024 | 09:45 WIB
Survei Elektabilitas Hasbi Jayabaya Berada di Puncak, Dibayangi Faizal dan Sanuji
Presentasi hasil survei Paradigma Indonesia di Pilkada Lebak 2024 Hasbi Jayabaya ditempel Faizal Hermiansyah dan Sanuji Pentamarta.

SuaraBanten.id - Bakal calon Bupati Lebak, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya atau yang lebih akrab disapa Hasbi Jayabaya masih menempati posisi teratas dalam survei calon Bupati Lebak untuk Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Lebak 2024.

Meski demikian, Hasbi Jayabaya belum dominan dan masih berpotensi dikejar sejumlah bakal calon Bupati Lebak lainnya seperti Faizal Hermiansyah dan Sanuji Pentamarta.

Direktur Paradigma Indonesia Zulfian Hanief mengungkapkan, Hasbi Jayabaya memperoleh tingkat keterpilihan (Elektabilitas) berada di 24,5 persen pada pertanyaan terbuka dan 30,2 persen pada pertanyaan semi terbuka.

Sementara, sosok lain yang juga muncul adalah KH. Syaepudin Asy Syadzily 8,4 persen serta Faizal Hermiansyah dan Sanuji Pentamarta masing-masing mendapatkan 4,5 persen.

Baca Juga:Golkar Lebak Resmi Usung Hasbi Jayabaya dan Hari Setiono

"Meski Hasbi masih tertinggi, belum bisa dibilang dominan karena swing voters atau belum menentukan pilihan masih 53,9 persen," kata Zulfian dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Selasa (9/7/2024).

Terlebih, jika dilihat dari tingkat keterkenalan dan kesukaan. Level keterkenalan Hasbi, hampir mencapai puncak 75 persen, namun disukai oleh 66 persen pemilih.

Untuk tingkat keterkenalan kompetitornya, yakni KH. Syapudin Asy-Syadzily, Faizal Hermiansyah dan Sanuji Pentamarta masih berada di bawah 35 persen.

"Akan tetapi, dengan hampir tingginya tingkat keterkenalan Hasbi tidak berbanding lurus dengan elektoralnya yang masih di bawah 50 persen," ujar Zulfian.

Kata dia, pemilih yang telah memiliki pilihan pada Pilkada Kabupaten Lebak dan masih berpotensi berubah tercatat hampir 70 persen.

Baca Juga:Hasbi Jayabaya Ikuti Komunikasi Politik di PPP, Tawarkan Gagasan Ini untuk Pilkada Lebak 2024

"Alasan perubahan didominasi oleh masih menunggu program dari masing-masing calon," papar Zulfian.

Simulasi Calon

Zulfian mengungkapkan, dalam survei yang dilakukannya melakukan simulasi pemilihan calon Bupati Kabupaten Lebak melalui pertanyaan 10 calon, 6 calon, 4 calon, 3 calon hingga 2 calon.

"Yang menarik dari temuan survei ini adalah, jika Hasbi dihilangkan atau tidak mencalonkan diri maka Faizal Hermiansyah menjadi figur yang dianggap oleh publik Kabupaten Lebak sebagai sosok yang layak menjadi Bupati meski terjadi penundaan atau undecided voter yang meningkat secara signifikan," ucapnya.

"Pun demikian, Sanuji menjadi figur yang dipandang layak menjadi Bupati Kabupaten Lebak jika Hasbi dan Faizal Hermiansyah tidak mencalonkan diri dengan tetap penudaan atau undecided voters meningkat tajam," tambah Zulfian.

Zulfian pun memaparkan, potensial calon setelah Hasbi adalah Faizal Hermiansyah. Dia dinilai memiliki latar belakang dan kemampuan yang sama, masih muda dan berwibawa.

"Calon ini akan menjadi penantang serius dan bisa menggaet masyarakat yang belum menentukan pilihan (Undiced Voter). Karena sosok ini dapat melampaui tokoh-tokoh lama seperti Suparman, Sanuji, Junaedi Ibnu Jarta dan lain-lain," ujarnya.

Kemudian, Hasbi Sendiri sudah memiliki tingkat pengenalan di angka 75 persen dan elektabilitas 24,5 persen.

"Artinya Hasbi sendiri belum cukup kuat dan layak bisa menjadi pemenang. Sementara keterkenalan sudah menjulang tinggi, tetapi elektoralnya masih di bawah 50 persen. Semua calon masih harus bekerja keras untuk memenangkan hati pemilih masyarakat Lebak," imbuh Zulfian.

Diketahui, survei dilaksanakan pada tanggal 25 sampai 30 Juni 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multi stage random sampling.

Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 440 responden, memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) ± 4,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh Kecamatan di
Kabupaten Lebak yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Kemudian, Quality Control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebanyak 20 persen dari total supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini