Banten Diprediksi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang, Waspada Bencana Hidrometrologi!

BMKG menginfrormasikan sejumlah daerah berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat dan angin kencang pada hari ini, Kamis (25/4/2024), termasuk Provinsi Banten.

Hairul Alwan
Kamis, 25 April 2024 | 08:51 WIB
Banten Diprediksi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang, Waspada Bencana Hidrometrologi!
Ilustrasi hujan lebat. [Dok.Antara]

SuaraBanten.id - Provinsi Banten menjadi salah satu provinsi yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat dan angin kencang. Potensi tersebut diinformaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG menginfrormasikan sejumlah daerah berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat dan angin kencang pada hari ini, Kamis (25/4/2024), termasuk Provinsi Banten.

Melansir laman resmi BMKG, wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yakni di Banten, Aceh, Bali, Bangka Belitung, Bengkulu, dan DKI Jakarta.

Selain itu, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Lampung juga berpotensi mengalami hal serupa.

Kemudian, Maluku, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Deputi Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, penyediaan sistem informasi cuaca ekstrem berbasis dampak bencana terintegrasi butuh disegerakan, sehingga potensi kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan bisa diminimalisir secara maksimal.

Kata dia, sistem informasi cuaca ekstrem berbasis dampak bencana yang terintegrasi tak hanya berisi kondisi prakiraan cuaca, namun juga peta risiko yang ditimbulkan dapat secara detail terjelaskan.

Sejumlah bencana hidrometrologi basah akibat cuaca ekstreem di wilayah Indonesia tersebut antara lain seperti tanah longsor, banjir bandang, dan angin puting beliung.

"Maka dengan sistem ini, BMKG mengharapkan masyarakat dapat menerima informasi cuaca ekstrem yang lebih akurat dan tepat waktu, sehingga dapat terhindar dari risiko dampak bencana," ungkapnya dikutip dari ANTARA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini