SuaraBanten.id - Pengamat Politik UIN SMH Banten, Syaeful Bahri menyebut beberapa anggota DPRD Cilegon yang kembali terpilih pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 menyebut lebih nyaman jika kursi Ketua DPRD Cilegon diduduki Erik Airlangga.
Syaeful Bahri mengungkapkan, pengakuan tersebut keluar dari anggota dewan yang kembali terpilih dari partai selian Partai Golkar.
"Ada beberapa Anggota Dewan yang terpilih kembali cerita ke saya, yang non Golkar itu lebih nyaman ke Erik," kata Syaeful Bahri saat dikonfirmasi melalui telpon, Senin (1/4/2024).
Meski demikian, Syaeful menyebut kewenangan untuk menentukan siapa sosok yang bakal menjadi Ketua DPRD Cilegon berada di Partai Golkar.
Ia kemudian menyebut tiga nama yang mencuat yang bakal dipilih menjadi Ketua DPRD Cilegon yakni Erik Airlangga, Rizki Khairul Ichwan, dan Robinsar.
Ketiganya merupakan politisi Partai Golkar yang merupakan partai pemenang pemilu pada Pileg 2024 di tingkat Kota Cilegon.
Karenanya, Golkar Kota Cilegon berhak menempatkan kadernya duduk sebagai Ketua DPRD Kota Cilegon periode 2024-2029.
Syaeful Bahri mengatakan, ketiga nama tersebut masing-masing memiliki keunggulan untuk ditunjuk sebagai Ketua DPRD Kota Cilegon.
Syaeful memaparkan Partai Golkar dalam penentuan unsur pimpinan dalam hal ini Ketua DPRD Kota Cilegon, juga disyaratkan PDLT atau Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela.
“Dari tiga kandidat ini, dari DPP yang mempunyai pertimbangan. Setidaknya, memiliki penerimaan yang tinggi dari semua Anggota Dewan atau lebih diterima Anggota Dewan lain, Ketua Dewan ini kolektif kolegial,” ungkap mantan Ketua KPU Kota Cilegon itu.
Mantan Ketua KPU Provinsi Banten itu kemudian menilai kelebihan Erik Airlangga yang dinilai memunyai keunggulan dari segi pengalaman, jika Rizki Khairul Ichwan memunyai keunggulan faktor kedekatan dengan Ketua DPD Partai Golkar Cilegon dan anak muda, kemudian Robinsar memunyai keunggulan peraih suara terbanyak.
“Saya juga orang Cilegon yang punya KTP Cilegon. Harapannya yang dipilih Partai Golkar itu kader terbaik yang bukan hanya mewakili Partai Golkar saja, tetapi mewakili harapan kita, masyarakat Cilegon,” ungkapnya.
Menurut Syaeful, jabatan Ketua DPRD Kota Cilegon perlu dipimpin sosok yang memiliki komunikasi politik yang baik, dengan antar fraksi, serta komunikasi dengan birokrasi.
“DPRD Kota Cilegon itu sebagai unsur pemerintah daerah, jadi Ketua Dewan bukan legislator murni seperti DPR RI, kita berharap dari kader Golkar harus memiliki kemampuan akomodatif, bukan untuk kepentingan Partai Golkar saja,” ujarnya.
Kata Syaeful, Erik memiliki keunggulan pengalaman di DPRD Kota Cilegon dan lebih diterima oleh fraksi lain, karena di DPRD Kota Cilegon banyak komunikasi politik yang cair.
“Dibutuhkan komunikasi politik yang cair, kalau Erik,” paparnya.
Syaeful juga menilai Rizki Khairul Ichwan juga memiliki keunggulan karena sosoknya representasi kaum milenial.
“Dengan gaya milenial, karena Anggota DPRD Kota Cilegon saat ini banyak yang milenial, Kiki juga punya kemampuan, nilai plusnya pernah memimpini KNPI Cilegon,” paparnya.
Kemudian, untuk sosok Robinsar juga memiliki keunggulan karena suara terbanyak, artinya banyak yang memercayakan kepada Robinsar.
“Kalau pintu masuk sebagai Ketua DPRD harus suara terbanyak, ya Robinsar memang masuk,” jelasnya.