SuaraBanten.id - Perang sarung yang kerap kali dilakukan pada bulan Ramadan menjadi salah satu perhatian Polres Pandeglang, Banten. Untuk meningkatkan kewaspadaan polisi meinggkatkan patroli di wilayah hingga patroli cyber untk mencegah perang sarung yang bisa menimbulkan korban jiwa.
Diketahui, perang sarung menjadi salah satu kenakalan remaja di bulan Ramadan yang kerap dilakukan pada malam hari atau menjelang sahur dengan memakai sarung yang diujungnya diikatkan batu.
Berkaca pada 2022 lalu, seorang remaja di Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten meregang nyawa setelah terlibat perang sarung.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk itu, polisi melakukan patroli gabungan dari personel Polres Pandeglang, polsek jajaran dan backup dari personel Polda Banten.
Kabagops Polres Pandeglang, Kompol Yogie Rosandi mengatakan, pihaknya menginstruksikan pada polsek jajaran agar rutin patroli malam untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti tawuran dan perang sarung antar remaja serta kegiatan negatif lainnya.
“Kita optimalkan dengan patroli secara rutin selama bulan suci Ramadan, baik Polres ataupun Polsek jajaran. Kemudian nanti di backup dari Polda Banten,” kata Yogie dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Kamis (14/3/2024).
Kata dia, patroli akan difokuskan pada titik-titik yang sebelumnya rawan terjadi perang sarung. Selain itu, ia pun meminta warga untuk melaporkan apabila ada aksi perang sarung tersebut.
“Dalam upaya pencegahan, kami juga akan meningkatkan patroli cyber yang memantau aktivitas di media sosial. Selain itu, kami juga akan melakukan patroli keliling di wilayah hukum Polres Pandeglang ini,” terangnya.
Tak hanya meningkatkan patroli, ia juga membentuk tim yang bertugas memantau perang sarung dengan berkeliling pada malam hari. Kata dia, biasanya perang sarung terjadi pada malam hari.
“Kami juga mengajak seluruh masyarakat dan tokoh agama untuk melaporkan kegiatan kelompok tertentu yang mencurigakan,” ungkapnya.
Ia mengimbau seluruh lapisan masyarakat Pandeglang menjaga suasana bulan Ramadan tetap kondusif dan aman untuk menjaga kesucian bulan yang penuh berkah ini.
“Orangtua juga diminta untuk memantau anak-anak mereka, terutama setelah berbuka puasa atau saat sahur, guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” imbaunya.