Banten Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Potensi hujan lebat dan angin kencang di Banten itu diketahui melalui prakiraan cuaca hari ini, Minggu (25/2/2024).

Hairul Alwan
Minggu, 25 Februari 2024 | 09:36 WIB
Banten Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
Pengendara motor nelintas saat hujan lebat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (3/3/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBanten.id - Sejumlah provinsi diprediksi bakal diguyur hujan sedang hingga lebat disertai kilat hingga angin kencang pada hari ini, Minggu (25/2/2024). Banten menjadi salah satu provinsi yang diprediksi diguyur hujan lebat disertai angin kencang.

Potensi hujan lebat di Banten itu diketahui melalui prakiraan cuaca hari ini, Minggu (25/2/2024). Peringatan dini hujan lebat disertai kilat dan angin kencang itu dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Berdasarkan laman resmi BMKG, wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yakni di Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta.

Daerah lainnya yang juga diprediksi diguyur hujan lebat dan angin kencang yakni, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung.

Kemudian, Maluku, NTT, Papua, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk waspada dan siaga terhadap cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi yang mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga Februari 2024.

"Cuaca ekstrem ini dapat terjadi selama periode puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari. Potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi masih memiliki peluang yang tinggi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," katanya dikutip dari ANTARA, Minggu (25/2/2024).

Kata Dwikorita, untuk daerah dataran tinggi atau rawan longsor dan banjir, ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.

"Sebaiknya, secara berkala atau sebelum beraktivitas, masyarakat memantau informasi cuaca yang dikeluarkan resmi oleh BMKG. Dengan begitu dapat lebih antisipatif jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem," ungkapnya.

BMKG juga meminta masyarakat waspada dampak bencana angin puting beliung selama musim penghujan di sebagian besar wilayah Indonesia yang diprakirakan berlangsung hingga akhir bulan Februari 2024.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, secara visual puting beliung merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai dan biasanya dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian.

Angin puting beliung terbentuk dari sistem awan penghujan atau cumulonimbus yang memiliki karakteristik menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini