SuaraBanten.id - Sejumlah wilayah di Kota Cilegon, Banten beberapa hari lalu diterjang banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Cilegon. Penyempitan aluran air juga diduga menjadi penyebab banjir yang salah satunya terjadi di wilayah Grogol, terutama di kawasan Lotte.
Menindaklanjuti banjir yang terjadi, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian langsung mengumpulkan sejumlah industri di di Kota Cilegon, Banten untuk berembuk mencari solusi.
Pertemuan Wali Kota Cilegon, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan belasan industri itu berlangsung di Aula Setda Pemkot Cilegon, Rabu (7/2/2024).
Seperti diketahui, banjir di Kota Cilegon terjadi di sekitar kawasan PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) pada Sabtu 3 Februari 2024 lalu. Banjir tersebut bahkan mengakibatkan korban jiwa.
Helldy Agustian mengatakan, dirinya mengumpulkan sejumlah industri untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah, terutama yang baru-baru ini terjadi yakni di kawasan Lotte.
Kata Helldy, dalam pertemuan itu terjadi beberapa kesepakatan antara Pemkot Cilegon dan beberapa industri untuk penanganan banjir.
"Alhamdulillah banyak kesepakatan. Pertama tidak ada lagi motor-motor yang masuk lewat belakang di Lotte, kemudian besok (Kamis 8 Februari 2024), langsung action dengan pengerukan kanal. Terus saya minta tidak ada lagi gorong-gorong," kata politisi Partai Gerindra itu.
Helldy mengungkapkan, salah satu penyebab banjir di wilayah Grogol, terutama di kawasan Lotte yakni penyempitan aliran air karena kali yang ada diuruk untuk jalan. Sementara, aliran airnya digantikan melalui gorong-gorong sehingga terjadi penyempitan.
"Kami minta dibuatkan bendungan terlebih dahulu untuk antisipasi banjir. Jadi intinya kami ingin masalah ini segera diselesaikan. Antara lain dengan membongkar gorong-gorong yang membuat aliran air menyempit," ungkapnya.
Helldy pun menyinggung perjanjian pada tahun 2020 soal penangan banjir di wilayah Lotte akan dilanjutkan yakni dengan dibangunnya pembatas atau pagar di sepanjang aliran kali. Hal tersebut mesti dilakukan agar saat terjadi luapan air, orang tahu ada batas kali dan daratan.
"Dari PT Krakatau Sarana Infrastruktur atau KSI juga mau meneruskan, KSI baru mengerjakan kurang lebih 700 meter, sedangkan dalam perjanjian itu panjangnya sekitar 1,3 kilometer dengan lebar 12 meter dan harus ada pembatas," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cilegon Tb Dendi Rudiatna mendorong agar percepatan aksi perbaikan aliran kali di kawasan Lotte harus segera dilaksanakan.
"Kami ucapkan terima kasih kepada belasan perwakilan perusahaan yang telah hadir. Percepatan aksi harus segera dilaksanakan mengingat curah hujan masih terus terjadi. Bahkan, berdasarkan perkiraan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) curah hujan akan berlangsung hingga lima buan ke depan," ungkapnya.
Dikatakan Dendi, pihaknya bekerjasama dengan Dinass Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon telah membersihkan sampah yang menyumbat di kali wilayah Kecamatan Gerogol.
"Kami dari PUPR yang mengangkat sampah dari sungai atau kali, dan DLH yang membawanya ke TPA" ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) Rudi Nurcahyo mengaku, pihaknya bersama industri lainnya berkomitmen untuk menindaklanjuti kesepakatan yang dibuat dengan Pemkot Cilegon.
"Salah satunya juga pengerukan kanal yang sudah dibagi oleh perusahaan-perusahaan sekitar dan penampungan air," ujarnya.