Dibuang dan Dianggap Tak Bernilai, Sampah Plastik Ternyata Bisa Diubah Jadi Bensin dan Tabungan Umrah

Pengolahan sampah plastik teritegrasi dalam program SAGARA dan Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah (IPST ASARI) diinisiasi PT Chandra Asri.

Hairul Alwan
Rabu, 25 Oktober 2023 | 13:27 WIB
Dibuang dan Dianggap Tak Bernilai, Sampah Plastik Ternyata Bisa Diubah Jadi Bensin dan Tabungan Umrah
Petugas memasukan sampah plastik ke dalam mesin pirolisis untuk diubah dijadikan BBM, di IPST Asari di Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten, Rabu (25/10/2023). [Suara.com/Hairul Alwan].

SuaraBanten.id - Sampah plastik mungkin sering anggap tidak bernilai oleh kebanyakan orang. Seringkali, sampah plastik langsung dibuang ke tempat sampah atau hanya menjadi tempat sementara untuk mengumpulkan sampah sebelum dibuang ke tempat sampah besar.

Namun, siapa sangka sampah plastik ternyata bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, mulai dari diubah menjadi bahan bakar berupa solar dan bensin, dibuat menjadi salah satu campuran aspal atau aspal plastik untuk perbaikan jalan hingga tabungan umrah.

Pengolahan sampah plastik menjadi bensin, aspal plastik hingga tabungan umrah itu diinisiasi oleh PT Chandra Asri bekerjasama dengan Bank Sampah Digital. Pengolahan sampah plastik terintegrasi dalam program Pengolahan Sampah Terintegrasi Berbasis Masyarakat (Sagara) serta Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah (IPST ASARI).

Head of Corporate Communication Chandra Asri, Chrysanthi Tarigan mengatakan, berbagai sampah plastik bernilai ekonomi tinggi serta kertas, logam, besi, dan beling dikumpulkan dan dikonversi menjadi tabungan senilai rupiah.

Baca Juga:Di LMS 2023, Chandra Asri Kenalkan Impact Story Melalui Konten Kreatif Dalam Isu Keberlanjutan

"Untuk sampah plastik yang tergolong low-value, seperti kresek dan sachet, kemasan snack dikirim ke IPST ASARI untuk dipilah sesuai jenisnya, kemudian dicacah dan diolah dengan mesin pirolisis menjadi bahan bakar" papar Santi.

Petugas mengumpulkan bensin dari sampah plastik di IPST Asari, Kotabumi Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten, Rabu (19/10). [Suara.com/Oke Atmaja].
Petugas mengumpulkan bensin dari sampah plastik di IPST Asari, Kotabumi Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten, Rabu (25/10/2023). [Suara.com/Hairul Alwan].

"Jenis bahan bakar yang dihasilkan berupa Bensin Plas, Minyak Tanah Plas, dan Solar Plas, bahan bakar yang telah diolah kemudian didistribusikan kembali untuk keperluan masyarakat dan UMKM di Desa Anyar, Kabupaten Serang," imbuhnya.

Keterlibatan warga yang ikut serta mendukung pengelolaan sampah plastik menjadi bahan bakar dan menabung terbilang cukup banyak yakni mencapai sekira 225 Kepala Keluarga (KK) atau sekira 900 orang penerima manfaat.

"Hingga Desember 2022 sudah sebanyak 17 ton sampah dikumpulkan. Untuk Total BBM Plas yang disalurkan hingga Maret 2023, mencapai 1.079 liter dengan mengolah 1402,7 kg sampah plastik low-value," paparnya.

Selain bahan bakar, Santi juga menjelaskan soal manfaat pengumpulan sampah plastik yang juga menjadi campuran untuk aspal plastik. Bahkan aspal platik itu sudah dimanfaatkan di beberapa jalan akses menuju lokasi wisata Anyar hingga jalur mudik lebaran 2023 lalu.

Baca Juga:Chandra Asri Kenalkan Impact Story Melalui Konten Kreatif Dalam Isu Keberlanjutan di LMS 2023

"Kami ikut membantu memperbaiki Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang sempat menjadi jalur Mudik Lebaran 2023 ke Pelindo Banten, 661.000 lembar plastik yang di-mixing antara plastik dengan aspal untuk perbaikan JLS," papar Yanti.

Aspal Plastik Untuk Perbaikan Jalan

Tak hanya di Jalan Lingkar Selatan (JLS) saja, penggunaan aspal plastik yang diolah Chandra Asri juga sudah di terapkan di beberapa daerah di luar Cilegon dan Serang Banten. Kata Yanti, sebagai pilot project awalnya aspal plastik digunakan di Chandra Asri Site Office pada 2018 lalu sepanjang 1,6 kilometer.

Sementara pada 2019 aspal plastik kembali terapkan di Chandra Asri NPE Plat. Pada tahun itu juga aspal plastik pertama kali digunakan di luar Chandra Asri yakni di Kota Cilegon, Kota Tegal, Kabupaten Bogor/BBP JN VI, Bina Marga PUPR dengan total 39 titik sepanjang 20,6 kilometer.

Pada 2020, aspal plastik digunakan di Kota Semarang/UDINUS, Chandra Asri B1/MTBE Plat, Kota Depok/UI, Kota Kudus/Djarum sebanyak 8 lokasi dengan panjang 15,3 kilometer. Sementara pada 2021, aspal plastik diterapkan di BSD City/Sinarmas Land, Chandra Asri Monomer Plat, Gunung Sugih, Cilegon di Pancapuri dengan total panjang 13,2 kilometer.

Sedangkan pada tahun lalu, tepatnya 2022, aspal plastik diterapkan di Kabupaten Garut, BSD City/Sinarmas Land, dan Marunda/Shell dengan total 9 lokasi sepanjang 27,4 kilometer.

"Pada tahun ini yang sudah berlangsung diantaranya pengaspalan JLS menjelang arus Mudik Lebaran 2023 lalu. Kemudian BSD City/Sinarmas Land, Kabupaten Garut, Deltamas/Sinarmas Land on going (sedang berlangsung)," paparnya.

Solar dari Plastik untuk Nelayan Melaut

Manfaat dari bahan bakar berupa solar hasil olahan plastik yang diproduksi di IPST ASARI dirasakan oleh para nelayan di pesisir pantai Anyar, Kabupaten Serang Banten.

Salah satu nelayan yang merasakannya yakni Hikmat, ia mengaku sangat merasakan dampak positif dari program yang dijalankan Chandra Asri melalui IPST ASARI. Dengan adanya program mengumpulkan sampah platik yang diolah menjadi solar untuk malaut berdampak pada perairan sekitar.

"Tempat melaut atau perairan di sini sekarag semakin bersih, karena nelayan ikut mengumpulkan sampah plastik yang dibuang ke laut," katanya kepada SuaraBanten.id

Kata Hikmat, nelayan sekitar saat mencari ikan seringkali memperoleh sampah yang dahulu cukup sering dibiarkan. Namun, dengan adanya program ini nelayan tergerak mengumpulkan sampah tersebut.

"Jadi kami sambil melaut sambil mengumpulkan sampah-sampah plastik yang ada di laut. Nah sampah plastik itu nantinya diolah untuk dijadikan bensin dan dipergunakan nelayan untuk melaut," ungkapnya.

"Selain menjaga lingkungan dengan mengumpulkan sampah di laut, kami terbantu dengan bensin yang diolah dari sampah plastik low value menjadi bensin yang bisa kami pakai. Sedangkan para istri nelayan juga ikut mengumpulkan sampah di rumah seprti bekas kemasan minuman plastik dan lain-lain sebagai tabungan," paparnya.

Tabungan Umrah dari Sampah Plastik

Sementara itu CEO Bang Sampah Digital Desty Eka Putri Sari mengatakan, pihaknya digandeng Chandra Asri untuk mengoptimalisasi pemilahan sampah dari sumber sejak 2021 lalu. Kata dia, awalnya bak sampah dibuka di satu titik dengan nasabah hingga 100 keluarga.

"sekarang sudah sampai 9 titik dan nasabah yang ikut serta memilah sampah sudah mencapai 220 keluarga," kata Desty saat dikonfirmasi Suara.Com, Rabu (25/10/2023).

Untuk tujuan warga menabung di Bank Sampah Digital sendiri terbilang berfariasi dan tidak monoton. Desty mengungkapkan, ada warga yang menabung untuk biaya spp anak sekolah, bayar BPJS, nabung untuk kurban, modal usaha hingga ada juga yang menabung untuk umrah.

"Khusus untuk modal usaha hanya bisa digunakan untuk skala kecil, di kami itu ada nasabah yang menggunakan tabungannya dari hasil mengumpulkan sampah plastik untuk umrah. Jadi ini juga dilakukan sebagai solusi progresif ekonomi, mengindari bank keliling hingga pinjaman online," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini