SuaraBanten.id - Arus mudik lebaran 2023 menyimpan kisah pilu tersendiri bagi para pedagang kopi di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon Banten. Mereka yang biasa meraup keuntungan besar setiap arus mudik, tahun ini meski rela penghasilannya menurun drastis.
Salah satu penyebab penurunan penghasilan pedagang kopi itu terjadi lantaran pemudik motor dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan atau Pelindo Banten.
Namun, pada arus mudik lebaran 2023 kali ini, dikeluhkan oleh para pedagang kopi keliling di Pelabuhan Merak, Cilegon Banten, yang omsetnya menurun drastis.
Keluhan itu, dirasakan oleh Ipan (32) salah satu pedagang kopi keliling di Pelabuhan Merak yang selalu mangkal di Deramaga 5 reguler.
Baca Juga:Pemudik Motor Asal Jogja Rela 24 Jam Berkendaara Demi Bertemu Orang Tua
Ipan yang sudah melakoni perkerjaannya sebagai tukang kopi keliling selama 19 tahun mengeluhkan pendapatanya.
Pasalnya, pendapatan pada arus mudik lebaraan kali ini dirinya tidak meraup keuntungan yang besar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ipan mengatakan, faktor menurunya omset itu lantaran pemudik motor di tahun ini dialihakan ke Pelabuhan Ciwandan.
"Menurut pendapat pedagang, pemudik lebih ramai tahun kemarin karena pemudik tahun sekarang yang menggunakan sepeda motor dialihkan ke Ciwandan," ujarnya, saat ditanya SuaraBanten.id di Deramaga 5 Pelabuhan Merak, Rabu (19/4/2023).
Ia mengaku, ditahuan sebelumnya, pendapatan dari hasil jualan kopinya dalam satu hari bisa meraup keuntunggan sampai 1 juta lebih.
Baca Juga:Bukan Peluk Pasangan, Pemudik Motor Ini Malah Peluk Ayam Bangkok Sepanjang Perjalanan
Sedangkan tahun ini, kata dia, hanya menghasilkan 500 ribu dalam satu hari.
"Kalau dibandingkan tahun kemarin penghasilannya lebih dari 1 juta lebih," ungkapnya.
Menurutnya, pemudik motor menjadi ladang rezeki baginya dibandingkan pemudik kendaraan mobil.
"Jadi pemudik yang menggunakan mobil biasa aja (pembelinya), kalau yang menggunakan motor biasanya banyak yang membeli kopi," jelasnya.
Ayah satu anak ini juga mengaku, keluhan itu dirasakan oleh pedagang kopi keliling lainnya.
"Sama pedagang lainnya juga, mudik tahun ini menurun (pedatannya)," katanya.
Di sisi lain, Ipan menyatakan sejak 2004 sudah melakoni pekerjaannya sebagi pedagang kopi keliling di Pelabuhan Merak.
Dengan bermodalkan 200 ribu, dirinya dapat berjualan kopi keliling di Pelabuhan Merak untuk mencari nafkah bagi istri dan anaknya.
"Sudah dari 2004 (19 tahun) berjualan kopi dimerak hingga sekarang," ucapnya.
Ipan mengungkapkan, penghasilan berjualan kopi bukan dimoment mudik hanya mendapatkan 100 ribu dalam satu hari.
"Penghasilan penjualan kopi tidak menentu kadang banyak kadang dikit, tergantung adanya kendaraan, minimal mendapatkan 100 ribu kalau sepi kurang 100 ribu" tutupnya.
Kontributor: Sopian Sauri