"Kalau dibandingkan tahun kemarin penghasilannya lebih dari 1 juta lebih," ungkapnya.
Menurutnya, pemudik motor menjadi ladang rezeki baginya dibandingkan pemudik kendaraan mobil.
"Jadi pemudik yang menggunakan mobil biasa aja (pembelinya), kalau yang menggunakan motor biasanya banyak yang membeli kopi," jelasnya.
Ayah satu anak ini juga mengaku, keluhan itu dirasakan oleh pedagang kopi keliling lainnya.
Baca Juga:Pemudik Motor Asal Jogja Rela 24 Jam Berkendaara Demi Bertemu Orang Tua
"Sama pedagang lainnya juga, mudik tahun ini menurun (pedatannya)," katanya.
Di sisi lain, Ipan menyatakan sejak 2004 sudah melakoni pekerjaannya sebagi pedagang kopi keliling di Pelabuhan Merak.
Dengan bermodalkan 200 ribu, dirinya dapat berjualan kopi keliling di Pelabuhan Merak untuk mencari nafkah bagi istri dan anaknya.
"Sudah dari 2004 (19 tahun) berjualan kopi dimerak hingga sekarang," ucapnya.
Ipan mengungkapkan, penghasilan berjualan kopi bukan dimoment mudik hanya mendapatkan 100 ribu dalam satu hari.
Baca Juga:Bukan Peluk Pasangan, Pemudik Motor Ini Malah Peluk Ayam Bangkok Sepanjang Perjalanan
"Penghasilan penjualan kopi tidak menentu kadang banyak kadang dikit, tergantung adanya kendaraan, minimal mendapatkan 100 ribu kalau sepi kurang 100 ribu" tutupnya.