BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Terjadi di Perairan Wilayah Banten

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo mengatakan, gelombang tinggi itu terjadi di wilayah perairan pada 1-2 Oktober 2022.

Andi Ahmad S
Sabtu, 01 Oktober 2022 | 15:18 WIB
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Terjadi di Perairan Wilayah Banten
Ilustrasi Gelombang Tinggi (Pixabay)

SuaraBanten.id - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di beberapa wilayah perairan, salah satunya Banten terkait gelombang tinggi.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo mengatakan, gelombang tinggi itu terjadi di wilayah perairan pada 1-2 Oktober 2022.

"Waspada gelombang tinggi hingga empat meter di sejumlah perairan Indonesia," katanya, mengutip dari Antara.

Ia mengemukakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Baca Juga:Gempa M 6,0 Guncang Tapanuli Utara, BMKG Imbau Agar Warga Taput Hindari Lereng dan Perbukitan

Ia menambahkan, kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, perairan P. Simeulue, perairan utara Sabang, perairan Kep. Nias, perairan Banten.

Kondisi itu, ia memaparkan, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan timur P. Simeulue-Kep. Mentawai, Selat Lombok bagian utara, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, perairan P. Sawu, perairan Kupang-P. Rotte, Laut Sawu, perairan selatan Flores.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Laut Sulawesi bagian timur, Laut Arafuru bagian timur, perairan Biak, perairan Sarmi-Jayapura, perairan Manokwari, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Jayapura.

Ia menambahkan, untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu.

Selanjutnya, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas Bagian selatan, perairan selatan P. Sumba, Samudra Hindia Selatan Banten-NTT.

Baca Juga:"Anggotaku Banyak di Nusantara! Tusuk, Tusuk," Koar Nyai Nikita Mirzani Gabung Pemuda Pancasila

Untuk itu, lanjut dia, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang* (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m).

Kemudian, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Eko Prasetyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini