Kasus DBD di Tangerang Melonjak Hingga 1.035 Kasus, Tujuh Kasus Meninggal Dunia

Menurut data Dinkes Kabupaten Tangerang sejak Januari-September 2022 kasus DBD Kabupaten Tangerang kasus DBD mengalami peningkatan hingga teratat ada 1.035 kasus.

Hairul Alwan
Rabu, 28 September 2022 | 10:50 WIB
Kasus DBD di Tangerang Melonjak Hingga 1.035 Kasus, Tujuh Kasus Meninggal Dunia
ILUSTRASI Demem Berdarah di Tangerang Banten. [pixabay]

SuaraBanten.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurut data Dinas Kesehatan atau Dikes Kabupaten Tangerang sepanjang tahun 2021 jumlah kasus DBD sebanyak 671 kasus.

Sementara dari awal Januari-September 2022 kasus DBD Kabupaten Tangerang kasus DBD mengalami peningkatan hingga teratat ada 1.035 kasus.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, dr Sumihar Sihaloho mengatakan, dari ribuan kasus itu tujuh kasus di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga:Tempat Hiburan Malam di JLS Bakal Ditutup Permanen, Hasil Rapat Bupati Serang dan Forkopimda

"Jumlah kasus pada Januari sampai 27 September 2022 yaitu sebanyak 1035 kasus, dan tujuh kasus kematian (orang meninggal dunia)," katanya dilansir dari Antara, Rabu (28/9/2022).

Kata Sumihar, jumlah penderita DBD di wilayahnya mengalami peningkatan cukup signifikan bila dibandingkan dengan kasus tahun sebelumnya.

Ia menyebutkan pada tahun 2021 terhitung telah mencapai 671 kasus. Sementara data yang terhitung sampai September tahun ini telah tercatat sebanyak 1.035 kasus.

"Tahun 2021 tercatat ada 671 kasus, sedangkan tahun 2022 sampai September ada 1.035 kasus. Ada peningkatan kasus," jelasnya.

Sumihar menyebutkan, penemuan kasus DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini telah menjangkit segala usia mulai dari anak-anak hingga lansia.

Baca Juga:Ribuan Kendaraan Dinas Pemkab Pandeglang Nunggak Pajak, Ada yang Rusak Berat Tapi Masih Tercatat

"Untuk usia rentan paling terbanyak di usia 15 tahun sampai 44 tahun," tuturnya.

Messki demikian, pihaknya saat ini telah melakukan upaya pengendalian dengan menyiapkan sebanyak 44 fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan 25 Rumah Sakit untuk menghadapi lonjakan kasus.

"Upaya yang dilakukan Dinkes telah melakukan pemantauan per kasus DBD yang sudah terlaporkan dengan kegiatan penyelidikan epidemiologi ke rumah pasien dan pemeriksaan jentik ke lingkungan rumah pasien termasuk 25 rumah," ungkapnya. (ANTRA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak