Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 285 Miliar, Stasiun Rangkasbitung Bakal Diperbesar dan Lebih Megah

Pembangunannya Stasiun Rangkasbitung itupun, rencananya akan dilakukan dua tahap.

Andi Ahmad S
Jum'at, 24 Juni 2022 | 10:28 WIB
Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 285 Miliar, Stasiun Rangkasbitung Bakal Diperbesar dan Lebih Megah
Stasiun Rangkasbitung [Bantenhits]

SuaraBanten.id - Ada kabar baik bagi warga Kabupaten Lebak, Banten, yakni pemerintah akan melakukan pembangunan Stasiun Rangkasbitung dalam waktu dekat ini.

Balai Tekhnik Perkeretaapian (BTP) menyebutkan, bahwa pemerintah saat ini tengah mengucurkan anggaran Rp 285 miliar untuk pembangunan Stasiun Rangkasbitung.

Pembangunannya Stasiun Rangkasbitung itupun, rencananya akan dilakukan dua tahap.

Tahap pertama, proses pembangunan akan menelan anggaran Rp12,5 miliar dari APBN tahun 2022. Itu diperuntukkan untuk pembangunan peron.

Baca Juga:Isran Noor Sebut Bulan Depan Groundbreaking Pembangunan IKN Dimulai, Presiden Jokowi: Harus Jalan Ini Pembangunannya

“Untuk pembangunan tahap pertama, yaitu akan menyediakan peron permanen pelayanan kereta sebanyak lima peron,” kata Kepala BTP, Rode Paulus Gagok Pudjiono, mengutip dari Bantenhits -jaringan Suara.com, Jumat (24/6/2022).

Menurut Rode, proses pembangunan tahap kedua akan dilakukan di tahun 2023-2024.

“Sedangkan untuk tahap kedua, pembangunan gedung stasiunya menjadi dua setengah lantai dan berbagai sarana lainya dengan alokasi dana Rp285 miliar,” tuturnya.

Kata Rode, stasiun Rangkasbitung diprediksi akan lebih megah dari stasiun Jatinegara, Jakarta.

Sementara Asisten Daerah (Asda) II Bidang Pembangunan Pemkab Lebak, Ajis Suhendi mengatakan, dalam pembangunan Stasiun Rangkasbitung yang akan menjadi stasiun yang lebih modern tersebut, tentu dilarang membongkar gedung lama (Jaman Belanda-red) yang ada dibagian dalam stasiun.
Kedua, pihaknya meminta, akses keluar masuk penumpang harus satu pintu.

Baca Juga:Pedagang Pasar Cinde Palembang Menjerit, Empat Tahun Pembangunan Mangkrak Bikin Sepi Pembeli

“Untuk gedung peninggalan Belandakan adalah cagar budaya, jadi tidak boleh diganggu. Untuk akses keluar masuk penumpang satu pintu, karena sekarang ini terdapat akses dua pintu yang menyebabkan Jalan Tirtayasa, kerap macet,” kata Ajis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini