Update Longsor di Jalan Penghubung Kabupaten Lebak - Sukabumi, BPBD: Sudah Kembali Normal

Menurutnya, Dinas PUPR dan BPBD Lebak sudah membersihkan material longsor di jalan penghubung Banten - Jawa Barat tepatnya di Kampung Cinyiru, Kecamatan Lebak Gedong.

Andi Ahmad S
Sabtu, 21 Mei 2022 | 13:41 WIB
Update Longsor di Jalan Penghubung Kabupaten Lebak - Sukabumi, BPBD: Sudah Kembali Normal
Ilustrasi longsor [Shutterstock]

SuaraBanten.id - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan, longsor yang terjadi di jalan penghubung Kabupaten Lebak - Sukabumi sudah kembali normal.

Menurutnya, Dinas PUPR dan BPBD Lebak sudah membersihkan material longsor di jalan penghubung Banten - Jawa Barat tepatnya di Kampung Cinyiru, Kecamatan Lebak Gedong.

"Sekarang, arus lalu lintas berjalan lancar," katanya.

Ruas jalan arah Cipanas-Citorek- Warung Banten hingga perbatasan Sukabumi terjadi longsoran tanah hingga menutupi badan jalan usai dilanda hujan deras sejak Jumat (20/5) sore hingga malam hari.

Peristiwa longsoran tanah itu pukul 19.30 WIB yang mengakibatkan arus lalu lintas di daerah itu tertutup. Ketinggian tebing di Kampung Cinyiru sekitar 100 meter kerapkali menimbulkan longsoran tanah hingga menutupi badan jalan.

Karena itu, BPBD Lebak mengimbau pengemudi jika hujan lebat disertai angin kencang dan petir berlangsung lebih dari tiga jam, sebaiknya menunda perjalanan guna menghindari longsoran tanah itu.

Sebab, kata dia, lokasi longsoran tersebut masuk daerah Taman Nasional Gunung Halimun - Salak (TNGHS) dengan kondisi kiri dan kanan jalan banyak ditemukan tebing tinggi.

Selain itu juga banyak tikungan tajam dan kondisi jalan kecil, sehingga berbahaya jika terjadi cuaca buruk.

"Kami minta pengemudi jika cuaca buruk lebih beristirahat ditempat yang aman untuk menghindari longsoran tanah itu, " katanya.

Ia juga mengajak masyarakat agar mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang berpeluang terjadi Sabtu (21/5) siang hingga malam hari.

Peluang cuaca buruk itu cukup berpotensi menimbulkan bencana banjir, longsoran dan angin puting beliung.

Selama ini, kata Febby, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah "langganan bencana", karena lokasi alamnya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.

Baca Juga:Kota Ini Jadi Tujuan Bulan Madu Juragan Tanah Asal Cirebon yang Nikahi Gadis 19 Tahun

Bahkan, selama sepekan terakhir dilaporkan seorang petani di Kecamatan Cibeber meninggal terkena sambaran petir juga dua wisatawan asal Pandeglang terseret ombak dalam kondisi meninggal dunia.

Selain itu juga tercatat 93 rumah dan sarana umum di Kecamatan Gunungkencana mengalami kerusakan akibat angin puting beliung.

"Kami minta masyarakat waspada menghadapi cuaca buruk itu guna mengurangi risiko kebencanaan, " katanya.

Ia mengatakan BPBD Lebak kini berkoordinasi dengan instansi terkait menghadapi cuaca buruk tersebut, di antaranya Polri, TNI, Relawan, PUPR, PLN, Dinsos, Dinkes hingga Basarnas Banten.

Di samping itu juga peralatan evakuasi disiapsiagakan dengan kondisi baik juga ketersediaan logistik terpenuhi untuk menghadapi potensi bencana alam.

Saat ini, petugas BPBD setempat bersama relawan tangguh membuka posko utama selama 24 jam.

"Kami selama 24 jam siap siaga melayani masyarakat jika terjadi bencana alam akibat cuaca buruk itu, " demikian Febby Rizky Pratama. [Antara]

Baca Juga:Motif Tersangka Penyekapan Terhadap Triyanto alias Madam Tri, Tak Diberi Upah Setelah Lakukan Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini