Jelang Tahun Baru, Harga Cabai Rawit Merah Pedas! Pedagang: Dampak Erupsi Semeru

Salah satu pedagang cabai Pasar Kranggot Aji (21) mengatakan, harga cabe rawit merah sudah terlalu tinggi, padahal di hari-hari biasanya kisaran Rp15-25 ribu perkilogram.

Hairul Alwan
Kamis, 30 Desember 2021 | 14:03 WIB
Jelang Tahun Baru, Harga Cabai Rawit Merah Pedas! Pedagang: Dampak Erupsi Semeru
Salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Kranggot, Cilegon melayani pembeli, Kamis (30/12/2021). [Suara.com/Firasat Nikmatullah]

SuaraBanten.id - Harga cabai rawit merah di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Banten makin pedas. Menurut penelusuran SuaraBanten.id harga cabai rawit merah melonjak tinggi merupakan dampak dari erupsi Semeru beberapa waktu lalu.

Menurut pantauan di lapangan harga cabai rawit merah di Pasar Kranggot, Kamis (30/12/2021) mencapai Rp100 ribu perkilogram. Kenaikan itu membuat sejumlah pedagang di Pasar Kranggot mengeluh lantaran pembeli jadi membeli cabai dalam jumlah sedikit.

Salah satu pedagang cabai Pasar Kranggot Aji (21) mengatakan, harga cabe rawit merah sudah sangat tinggi, padahal di hari-hari biasanya kisaran Rp15-25 ribu perkilogram.

"Yang naik cuma cabe rawit merah, ampe seratus ribuan sekarang, malah kemarin mah ampe 120 ribuan. Semenjak gunung semeru meletus," ungkap Aji saat ditemui SuaraBanten.id, Kamis (30/12/2021).

Baca Juga:Tisya Erni, Selebgram TE Diduga Terlibat Prostitusi Pernah Duduk Santai Bareng Helldy

Selain cabe rawit merah, dikatakan Aji, semuanya masih dalam harga normal atau stabil. Namun, Ia juga tidak dapat memastikan penyebab naiknya harga cabe rawit merah tersebut.

"Pokonya semenjak Gunung Semeru meletus aja, langsung naik disini harganya," ucapnya.

Meski demikian, Aji mengaku dengan melonjaknya harga cabe rawit yang menyentuh hingga Rp120 ribu, ia menyiasatinya dengan melakukan pengurangan ketika belanja ke pemasok cabe di Pasar Tanah Tinggi.

"Belanjanya juga jadi dikurangin, tadinya 80 kilo, sekarang mah paling 30 kilo, kan orang juga pemakainnya kurang, yang belanjanya juga jadi sedikit, belinya pada sedikit," tuturnya.

Pedagang bumbu dapur lainnya, Hadi (24) juga mengaku kaget dengan melonjaknya harga cabai yang hingga Rp120 perkilogram. Pasalnya, di hari-hari normal hanya seharga Rp15 ribu perkilogram.

Baca Juga:Pengacara Uteng Ungkap Tempat Penyerahan Aliran Suap Izin Parkir, Helldy Jawab Tudingan

"Cabe sekarang kalo sekilo ampe Rp100 ribuan, tadinya cuma Rp 15 ribuan padahal," tuturnya.

Dikatakan Hadi, kenaikan cabe rawit tersebut terjadi sejak dua minggu terakhir di bulan Desember 2021. Namun, Ia tidak dapat memastikan penyebab naiknya harga cabe tersebut.

"Naik udah hampir dua mingguan lah, emang tiap akhir tahun. Ada gunung meletus atau gada kayaknya tetep naik de," ucapnya ketika disinggung penyebab naiknya harga cabe.

Hadi yang juga belanja cabe rawit di tanah tinggi mengaku, turut mengurangi belanjaannya ke pemasok.

"Sekarang kalo belanja suka dikurangin sama si Mbah (kakek), paling setengahnya lah kalo belanja," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan laman Info komoditas harga pangan dari UPTD Pasar Kranggot yang diterima Suara.com, per/hari Kamis (30/12/2021) harga cabe rawit merah mencapai Rp100 ribu.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak