SuaraBanten.id - Tawuran puluhan pelajar di Graha Raya, Pinang, Kota Tangerang, Jumat (26/11/2021) tertangkap video amatir. Dalam tawuran pelajar itu bahkan ditemui beberapa orang membawa celurit untuk menantang lawannya.
Dalam video tawuran Graha Raya Tangerang yang beredar di medsos yang salah satunya diunggah @infociledug tampak tawuran sudah berakhir dan salah satu kelompok menantang kelompok lainnya untuk kembali tawuran.
Seorang pelajar yang diduga berpakaian bebas berupa kaos berwarna hitam menunjuk ke arah kelompok lawan sambil berteriak-teriak. "Woy jangan kabur, woy lai, lagi ayao woy," teriak pelajar itu.
Tampak pelajar lainnya memakai hodie berwarna coklat mengeluarkan sajam berupa celurit dan mengacungkannya ke arah kelompok lawan.
Baca Juga:Puluhan WNA Diamankan Imigrasi Tangerang Jumat Dini Hari
Salah satu warga sekitar, Muhammad Gandhi mengatakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.55 WIB. Menurutnya, jumlah yang mengikuti tawuran itu sekitar 50 orang.
“Sekitar 25 orang lah ini jumlahnya setiap kubunya. Sepertinya udah janjian ini karena udah benar-benar ditentuin tempatnya,” kata Gandhi, Jumat (26/11/2021).
Gandhi juga memastikan aksi ini dilakukan oleh para pelajar. Hal ini didasari dengan pakaian seragam yang digunakan yakni baju koko putih yang biasa digunakan hari Jumat.
meski demikian, ada beberapa pelajar yang menggunakan pakaian bebas. Bahkan, ia terlihat sedang membawa sajam berjenis celurit.
"Beberapa orang lebih dari satu orang bawa celurit selebihnya bawa gesper dan tangan kosong. Sempat ketangkep kamera satu yang bawa celurit ga pakai baju seragam,” tuturnya.
Baca Juga:Pelajar di Tangerang Diberi Materi Oleh Polisi Gara-Gara Ini
Sementara itu, Kapolsek Pinang, Iptu Tapril membenarkan peristiwa tersebut. Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan korban dalam insiden tersebut.
“Pakaian sekolahnya itu tidak begitu jelas karena pakai pakaian preman. Sampai sekarang tidak ada laporan korban dan tidak ada yang diamankan karena berlangsung singkat langsung dibubarin warga," tandasnya.
Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim