Ia menjelaskan, atap hidung yang melengkung membuat partikel-partikel yang terbawa akan terbentur dan menyangkut. Kondisi ini yang membuat saraf penciuman terkena virus corona.
Delfitri memaparkan, sifat virus yang merusak sel dan mengakibatkan peradangan membuat saraf penciuman terganggu, sehingga berakibat pada hilangnya indra penciuman.
Sementara itu, hilangnya indra penciuman akibat pilek atau influenza disebabkan peradangan pada selaput lendir di seluruh hidung. Hal tersebut membuat hidung mampet dan tidak bisa menghirup udara.
“Karena radang, maka udara yang kita hirup tidak sampai ke atap rongga hidung tempat saraf itu, jadi dia nutup,” beber Delfitri.
Baca Juga:Serang Warga dan Polisi Menggunakan Parang, Pria di Kronjo Ditembak Mati
Kondisi ini membuat partikel-partikel udara yang membawa bau itu tidak bisa masuk karena tertutup lubang hidung.
"Kalau mampetnya hilang, ya bisa mencium lagi karena sarafnya tidak terganggu," jelas Delfitri.
Perbedaan kondisi saraf dalam hidung inilah yang membedakan hilangnya indra penciuman akibat virus corona dan pilek.
Intinya, sebut Delfitri, seorang pasien Covid-19 akan mengalami kehilangan indra penciuman tetapi masih bisa menghirup udara dengan normal.
Sementara itu, kehilangan indra penciuman yang dialami penderita pilek atau influenza biasanya disertai dengan gangguan dalam menghirup udara.
Baca Juga:Sebut Khalid Basalamah Ustaz Salafi-Hijazi: Tokoh NU: Tidak Cocok Dengan NU