Kluster Ponpes dan Pelatihan Disabilitas Sumbang lonjakan Covid-19 di Kabupaten Lebak

Karena peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 status zona Kabupaten Lebak berubah dari kuning menjadi oranye.

Hairul Alwan
Senin, 21 Juni 2021 | 11:30 WIB
Kluster Ponpes dan Pelatihan Disabilitas Sumbang lonjakan Covid-19 di Kabupaten Lebak
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Triatno Supiono dalam sebuah acara. [Istimewa]

SuaraBanten.id - Kluster ponpes atau pondok pesantren dan kluster pelatihan disabilitas sumbang lonjakan Covid-19 di Kabupaten Lebak. Karena peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 status zona Kabupaten Lebak berubah dari kuning menjadi oranye.

Terdapat beberapa pemicu peningkatan kasus Covid-19, namun peningkatan terjadi pasca hari Raya Idul Fitri. Adanya peningkatan kasus Covid-19 seiring dengan munculnya klaster pondok pesantren (Ponpes) dan klaster pelatihan.

“Untuk klaster pondok pesantren ini hasil dari tracing dari salah satu santri yang terkonfirmasi. Dari hasil tracing kontak erat ditemukan 12 orang positif dengan status tanpa gejala. Tracing masih terus dilakukan di lingkungan ponpes itu,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Triyatno Supiono.

Untuk klaster pelatihan, lanjut Triyatno, Satgas melakukan swab test terhadap peserta dan panitia pelatihan bagi disabilitas yang diselenggarakan Dinas Sosial (Dinsos) di Lebak.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Melonjak, Ganjar Pranowo Tambah Tempat Isolasi Terpusat

“Dilakukan swab PCR pada hari Kamis. Kami lakukan swab karena peserta berasal dari kabupaten dan kota lain, hasilnya keluar tadi malam, 5 orang positif,” ujar Triyatno.

Triyatno menyampaikan, seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19, terjadi pula peningkatan pada pasien Covid-19 di RSUD.

“Memang terjadi peningkatan tetapi Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur masih aman, masih di bawah 50 persen. Saya harap dan mengajak masyarakat untuk lebih ketat disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini