Sejarah Kabupaten Tangerang, Tembok Pelindung Kesultanan Banten

Di masa lalu, Kabupaten Tangerang dijadikan Kesultanan Banten pertahanan melawan agresi militer Belanda. Tangerang tembok pelindung Kesultanan Banten.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 21 Mei 2021 | 15:58 WIB
Sejarah Kabupaten Tangerang, Tembok Pelindung Kesultanan Banten
Logo Kabupaten Tangerang

Perubahan status ini didasarkan pada dua hal; pertama,kota Jakarta ditetapkan sebagai Tokubetsusi (kota praja), dan kedua, pemerintah Kabupaten Jakarta dinilai tidak efektif membawahi Tangerang yang wilayahnya luas.

Sejalan dengan itu , Atik Soeardi yang menjabat sebagai pembantu Wakil Kepala Gunseibu Jawa Barat, Raden Pandu Suradiningrat, diangkat menjadi Bupati Tangerang (1943-1944).

Semasa Bupati Kabupaten Tangerang dijabat, H. Tadjus Sobirin (1983-1988 dan 1988- 1993) bersama DPRD Kabupaten Tangerang pada masa itu, menetapkan hari jadi Kabupaten Tangerang tanggal 27 Desember 1943 (Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 1984 tanggal 25 Oktober 1984).

Seiring dengan pemekaran wilayah dengan terbentuknya pemerintah Kota Tangerang tanggal 27 Februari 1993 berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993, maka pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang pindah ke Tigaraksa.

Baca Juga:Sejarah dan Asal Usul Serpong, Dulu Tempat Perang, Kini Jadi Kawasan Elit

Pemindahan ibukota ke Tigaraksa dinilai strategis, karena menggugah kembali cita-cita dan semangat para pendiri untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang bebas dari belenggu penjajahan (kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan) menuju masyarakat yang mandiri, maju dan sejahtera.

Berikut nama -namq Bupati Kabupaten Tangerang

  • Atik Soeardi 1943 1944
  • Agus Padmanegara.1944 1945
  • R. Achjad Penna 1945 1946
  • K.H. Abdulhadi 1946 1946
  • Tadjus Sobirin 1983 1988 (1988 -1993)
  • Syaifullah AR. (1993- 1998)
  • Agus Djunara (1998-2003 )
  • Ismet Iskandar ( 2003- 2008)( 2008-2013 )
  • Ahmed Zaki Iskandar (2013-2018) (2018-2023).

Kontributor : Saepulloh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini